Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2019/10/03 |
|
Kamis, 3 Oktober 2019 Bacaan : Kisah Para Rasul 26:9-18 Setahun : Matius 7-9 Nas : "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang." (Kis. 26:14 TB)
|
|
Galah rangsang (Gerika: kentron) adalah tongkat besi berujung runcing yang dipakai untuk memaksa hewan besar melakukan hal yang diinginkan tuannya. Menendang galah rangsang adalah melakukan tindakan sia-sia yang hanya menyakiti diri sendiri. Sebagai orang Farisi, Saulus menyelidiki Kitab Suci secara mendalam. Itu membuat Saulus melihat dengan jelas dan yakin bahwa Yesus adalah Mesias, Sang Juru Selamat. Tetapi, sebagai orang Farisi, dia harus menolak keyakinan itu. Keyakinannya bahwa Yesus adalah Sang Mesias, dan penolakan terhadap-Nya, membuat Saulus amat gelisah. Dia menekan kegelisahannya dengan menganiaya para pengikut Tuhan (ay. 9-11). Pada titik itulah, Tuhan Yesus menjumpai dia, dan bersabda, "Sukar bagimu menendang ke galah rangsang" (ay. 14b TB). Penyangkalannya terhadap Tuhan adalah "menendang galah rangsang", tindakan sia-sia yang hanya menyakiti diri sendiri. Mengapa? Karena dia sebenarnya tahu dan yakin bahwa Yesus adalah sungguh Sang Juru Selamat. Menyangkal Tuhan Yesus adalah menyangkal keyakinannya sendiri akan kebenaran. Lewat pelbagai cara, Tuhan selalu menolong orang untuk mengenal dan meyakini kebenaran. Tetapi, kadang, orang memilih untuk mengingkari pengenalan dan keyakinannya akan kebenaran, misalnya: mengingkari rasa keterpanggilan untuk melayani Tuhan, bahkan mengingkari Sang Juru Selamat. Sabda Tuhan mengingatkan: Jangan mengingkari keyakinan akan kebenaran yang ditunjukkan Tuhan. Jangan menendang galah rangsang. Itu menyakiti hati kita, juga hati Tuhan. --EE/www.renunganharian.net MENGINGKARI KEYAKINAN AKAN KEBENARAN YANG DITUNJUKKAN TUHAN
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |