Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/10/14 |
|
Rabu, 14 Oktober 2020 Bacaan : Amsal 27:1-27 Setahun : Markus 4-5 Nas : Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. (Amsal 27:10)
|
|
Seorang teman yang sudah cukup lama tidak berkomunikasi, mendadak menyapa melalui pesan di facebook dan meminta nomor handphone. Saya pun lantas memberikannya, sambil sedikit menebak dalam hati: "Kira-kira orang ini akan meminta bantuan apa, ya?" Benar dugaan saya. Setelah sedikit berbasa-basi menanyakan kabar, ia meminta bantuan untuk membelikan sesuatu, lalu dikirimkan kepada koleganya yang berada tak jauh dari kantor saya. Namun, berhubung sedang repot, saya pun menolak permintaannya seraya meminta maaf. Ada nasihat menarik disampaikan oleh penulis Amsal hari ini: Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Kata "saudara" menunjukkan hubungan yang dekat, bisa pula diartikan sebagai teman atau kenalan. Tentu maksudnya kita tidak dilarang untuk mendatangi saudara atau teman dalam kemalangan hidup yang kita alami. Silakan saja, karena biasanya dari teman atau saudara kita bisa mendapatkan pertolongan. Namun, jangan sampai kita hanya mendatangi atau menghubungi mereka ketika sedang susah atau hanya saat memerlukan bantuan, tetapi lantas "menghilang" ketika tidak sedang membutuhkan mereka. Jadi, bagaimana kondisi relasi kita dengan keluarga, saudara, atau teman-teman kita hari ini? Kapan terakhir kali kita menyapa mereka karena benar-benar ingin menjaga komunikasi dan mengetahui kabar mereka, bukan karena sedang perlu bantuan? Kiranya nasihat firman hari ini membuat kita lebih bijak dalam menjalin relasi dengan orang lain, supaya kehadiran kita diharapkan dan menjadi berkat, bukan menjadi batu sandungan! --GHJ/www.renunganharian.net JALINLAH RELASI DENGAN MOTIVASI UNTUK MEMBERI,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |