Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/2020/10/19 |
|
Senin, 19 Oktober 2020 Bacaan : 1 Samuel 18:1-30 Setahun : Markus 14-16 Nas : Sejak hari itu maka Saul selalu mendengki Daud. (1 Samuel 18:9)
|
|
Awalnya Raja Saul sangat terkesan dengan Daud setelah ia mengalahkan Goliat, pahlawan orang Filistin. Ia pun menunjuk Daud menjadi kepala prajurit dan menugaskannya memerangi musuh-musuh Israel, dan selalu menang. Ketika rakyat mulai menyanjung Daud melebihi Saul, sang raja merasa takhtanya terancam (ay. 7-8). Sejak saat itu, Saul selalu mendengki Daud. Artinya, ia selalu memandang Daud dengan mata yang cemburu dan hati yang iri. Hatinya dirasuki kejahatan, hingga ia berusaha membunuh Daud, berkali-kali. Karena upaya itu gagal, Saul mengangkat Daud menjadi kepala pasukan seribu, agar ia menjadi yang terdepan dalam segala gerakan tentara, agar ia terbunuh di medan perang. Tetapi penyertaan Tuhan membuat Daud selalu berhasil. Saul memelihara sifat dengki ini seumur hidupnya (ay. 29b). Hal itu merongrong jiwanya. Membuatnya jatuh dalam berbagai dosa hingga ia makin terpuruk. Sekalipun ia tahu bahwa Allah telah mengurapi Daud menggantikannya menjadi raja Israel, ia makin berusaha mempertahankan kekuasaannya. Dan ia makin menderita. Benarlah kata Amsal 14:30b, bahwa "iri hati membusukkan tulang". Sifat dengki muncul ketika kita tidak rela menerima kenyataan, serta karena tidak mensyukuri apa yang kita punya. Kita merasa terancam karena keberadaan orang lain, lalu kita merancang berbagai kejahatan. Tanpa sadar, kita sedang menghancurkan diri sendiri. Kiranya kita menjauhi sifat ini. Jika sudah terlanjur dengki, segeralah berhenti! --HT/www.renunganharian.net SIFAT DENGKI MENYERET KITA KE DALAM KEHANCURAN,
Dilarang mengutip atau memperbanyak materi Renungan Harian® tanpa seizin penerbit (Yayasan Pelayanan Gloria) Anda diberkati melalui Renungan Harian®?
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |