Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-rh/1997/11/17 |
|
Senin, 17 November 1997 Bacaan : Pengkhotbah 12 Setahun : Kisah 25-26 Nas : Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintahNya, karena ini adalah kewajiban setiap orang (Pengkhotbah 12:13)
|
|
Istilah yang sering kita dengar dalam dunia bisnis adalah "the bottom line." Istilah ini dipakai untuk menunjukkan perhitungan akhir dari kekayaan sebuah perusahaan atau kekayaan pribadi. Biasanya ditulis pada halaman paling akhir dan baris terakhir dari sebuah laporan keuangan. Bagian ini adalah bagian paling penting dari sebuah laporan keuangan: berapa banyak uang yang diperoleh atau berapa kerugian Anda. Istilah ini dipakai pula dalam bidang-bidang lain. Sebagai contoh, seorang pelatih berkata kepada para pemain bahwa "the bottom line" (yang diutamakan) adalah kesatuan tim, bukan pencapaian prestasi para pemain secara pribadi maupun usaha untuk memperoleh simpati penonton. Lalu apakah yang menjadi "the botom line" para pengikut Kristus? Penulis kitab Pengkhotbah dengan jelas menyatakannya dalam Pengkhotbah 12:13,14, "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan." Takut akan Allah dan melakukan apa yang Dia firmankan setiap hari merupakan suatu hal yang tidak bisa tidak harus ada dalam kehidupan Kristen. Marilah kita percaya kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya, betapa pun sukarnya. Dengan demikian, "the bottom line" dalam hidup kita tidak akan tercatat mengalami kerugian, melainkan mendapat perkenan Allah [DCE]
KETAATAN ADALAH UKURAN KASIH KITA KEPADA ALLAH
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |