TERMASUK YANG TAK DITERIMA

Para pengikut Kristus terpanggil untuk memiliki gaya hidup yang "inklusif" (membuat orang lain merasa menjadi bagian di dalamnya). Yang saya maksudkan, dalam Firman Allah kita diperintahkan untuk menjangkau mereka yang mungkin tidak diterima oleh orang lain. Namun kita begitu menikmati kebersamaan dengan teman-teman gereja sehingga amanat itu terasa terlalu berat.

Dalam bukunya The Covenant Home Altar, Erika Carney menulis, "Ketika masih anak-anak, ibu saya terlibat dalam berbagai kegiatan gereja dan saya juga ikut berpartisipasi di dalamnya. Ia sering berkata kepada saya, 'Pastikan Heather merasa dilibatkan,' atau 'Mintalah Julia menjadi pasanganmu,' atau 'Ajaklah Kristen duduk bersamamu dan teman-temanmu.' Kadang-kadang saya merasa lelah dengan kata-kata itu. Bagaimana jika saya hanya mau bersama teman-teman saya sendiri? Mengapa saya harus memastikan bahwa orang lain merasa senang?"

Ibu Erika sedang mengajarkan kepada anaknya untuk mentaati prinsip yang diajarkan dalam Roma 15:7. Kita diminta agar menyambut dan menerima orang-orang Kristen yang mungkin merasa tidak diterima dalam kelompok kita.

Sebagian orang merasa tersingkir karena mereka menarik diri, marah, atau takut diserang, atau karena mereka merasa asing atau tertalu menuntut. Tetapi semua itu bukanlah masalah. Kita harus menerima saudara seiman "seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah" (ayat 7) [DCE]

Some people can be difficult to love
And so we do not even try to care,
But God says, "Love them just as I've loved you --
You'll bring Me glory as My love you share." -- Cetas

KITA PEDULI TERHADAP ORANG LAIN SEBAB
ALLAH PEDULI TERHADAP KITA