Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/01/02 |
|
Selasa, 2 Januari 2024 (Minggu ke-1 sesudah Tahun Baru)
|
|
Manusia mencari kebebasan dengan caranya sendiri. Namun, apakah mereka memperolehnya? Manusia merasa bahwa ia berkuasa atas hidupnya. Benarkah? Pemazmur menggambarkan bahwa sering kali manusia mencoba untuk melepaskan diri dari Tuhan dan berharap mendapatkan kebebasan (1-3). Namun, secara tidak terelakkan, manusia adalah makhluk yang selalu melayani, entah melayani Tuhan, manusia lainnya, atau pribadi lain di luar itu. Sama seperti ikan yang tidak pernah dapat hidup di luar air karena ikan itu tidak akan dapat bernafas dan akhirnya akan mati, demikian juga dengan manusia yang tidak pernah dapat menjadi bebas dan hidup ketika mereka memutuskan untuk meninggalkan Tuhan. Tuhan di tempat kudus-Nya tertawa atas cara berpikir manusia yang sempit itu (4). Tidak mungkin manusia yang terbatas dapat melawan Tuhan dan mendapatkan kebebasan. Manusia adalah makhluk yang fana. Sama seperti seorang anak kecil yang sedang membual dan ingin menunjukkan kekuatannya dengan berkata bahwa ia dapat mengalahkan ayahnya, sementara ayahnya tahu dengan pasti seberapa besar kekuatan sang anak, demikian juga manusia dalam berhadapan dengan Tuhan Sang Pencipta. Sebagai manusia, kita harus tunduk dan taat dalam peribadatan kita kepada-Nya. Dialah Allah yang berkuasa, yang memerintah segala sesuatu yang ada. Manusia menemukan kebebasan sejati hanya ketika ia mendekat dan melekat pada Penciptanya. Manusia tidak dapat menyombongkan diri karena segala kuasa yang dimiliki berasal dari Tuhan Yang Mahakuasa. Respons yang seharusnya dilakukan manusia adalah menundukkan diri dalam ibadat dengan taat. Hanya Dialah Tuhan dan tidak ada yang lain. Dialah Raja, segala makhluk ciptaan akan bersimpuh kepada-Nya. Mari umat Tuhan, rendahkanlah hati kita di hadapan Allah Yang Mahatinggi. Beribadahlah dengan rasa gentar dan bergantunglah sepenuhnya hanya pada-Nya. Dia berdaulat sepenuhnya! [PMS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |