Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/03 |
|
Kamis, 3 Januari 2013
|
|
Judul: Taat dan setia Benar saja, Herodes yang kemudian tahu bahwa orang-orang Majus tidak kembali menemui dia, lalu memutuskan untuk membinasakan semua anak yang berusia dua tahun ke bawah (16). Kepatuhan Yusuf terhadap perkataan malaikat menggenapkan pemeliharaan Allah atas keluarga Yusuf. Akan tetapi, tinggal dan membesarkan anak di Mesir bukanlah rancangan Allah bagi Yusuf dan Maria. Maka melalui malaikat yang tampak dalam mimpi, Allah memerintahkan Yusuf untuk kembali ke Israel sebab saat itu Herodes sudah mati (19-21). Lalu lagi-lagi melalui mimpi, Yusuf dipimpin Tuhan untuk tinggal di Nazaret, di daerah Galilea (22-23). Kita melihat bahwa pimpinan Tuhan terhadap Yusuf nyata di dalam kehidupannya. Pimpinan itu pun diikuti oleh kepatuhan dan kesetiaan Yusuf langkah demi langkah. Maka kita melihat bagaimana nubuat para nabi digenapi, rancangan Tuhan terus berjalan, dan Yusuf serta keluarga kecilnya tetap berada dalam pemeliharaan Tuhan. Kepatuhan Yusuf patut kita teladani, terutama dalam menjalani tahun baru ini. Biasanya di awal tahun, orang punya segudang tekad untuk memperbaiki hidup. Namun seiring berjalannya waktu, tekad itu memudar, terlupakan, lalu dirumuskan lagi di tahun berikut. Kisah Yusuf mengajar kita untuk taat langkah demi langkah sesuai tuntunan Tuhan. Pimpinan Tuhan yang kita patuhi satu per satu membentuk kita untuk setia kepada Dia. Maka kita akan bertumbuh dalam ketaatan dan mengalami buahnya kelak. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |