Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/01/04 |
|
Rabu, 4 Januari 2023 (Minggu ke-1 sesudah Tahun Baru)
|
|
Kita mungkin pernah bermimpi kehilangan orang yang kita sayangi. Orang itu tiba-tiba menghilang dan tak bisa kita temui lagi meski sudah dicari. Kita khawatir dan bingung. Akhirnya timbul perasaan sedih yang tak tertahan. Itulah yang digambarkan penyair melalui ayat-ayat yang kita baca hari ini. Betapa risau dan gelisah hati sang mempelai perempuan saat mendapati sang kekasih tidak ada di sampingnya (1). Sesegera mungkin ia mencari pujaan hatinya (2-3). Ia mencari dengan penuh harapan. Pada akhirnya, ia menemukan kekasih hatinya. Namun, rasa cinta dan takut kehilangan yang begitu besar membuatnya menggenggam dengan begitu erat dan tak ingin melepaskannya sedikit pun, sampai ia memastikan bahwa sang kekasih tidak akan meninggalkan dia (4). Di dalam keadaan seperti itu, penyair mengingatkan untuk tetap mengendalikan diri (5). Apa yang dilakukan oleh sang mempelai wanita untuk mencari pasangannya adalah sebuah usaha untuk memperjuangkan cintanya. Dia tidak hanya diam menunggu pasangannya untuk datang, melainkan dia pergi mencari. Hal ini membuktikan bahwa cinta yang dimiliki oleh sang mempelai wanita adalah cinta yang aktif. Pada kenyataannya, cinta yang kini ditawarkan dunia adalah cinta yang pasif, yang hanya ingin diberi, disayang, dan dilayani. Alhasil, tidak sedikit orang yang menyerah karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tidak ada rasa takut kehilangan, apalagi usaha untuk membangun relasi yang intim bersama pasangan. Yang ada hanyalah tuntutan terwujudnya keinginan diri. Ini bukanlah cinta yang dianugerahkan Allah, bukan pula cinta yang diteladankan Yesus kepada kita. Allah tidak pernah menyerah untuk mencintai dan memiliki kita, umat yang dikasihi-Nya. Cinta-Nya yang besar membawa kita kepada keselamatan. Inilah cinta sejati yang Allah ajarkan dan teladankan kepada kita. Mari kita terus berjuang untuk membangun relasi yang penuh cinta kasih bersama orang-orang yang kita kasihi, cinta yang aktif di dalam kekudusan Allah. [MAR]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |