Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/01/05 |
|
Kamis, 5 Januari 2012
|
|
Judul: Otoritas Sang Hamba Allah Otoritas ini terlihat bukan hanya melalui perkataan, tetapi juga melalui tindakan, yaitu ketika Yesus mengusir roh jahat dari diri orang yang dirasukinya di Bait Allah (23-27). Roh jahat itu memberi kesaksian tentang kemanusiaan Yesus dengan menyebut "Yesus orang Nazaret" dan tentang keilahian-Nya dengan menyebut "Yang kudus dari Allah". Ini memperlihatkan bahwa roh jahat itu memahami kemanusiaan dan keilahian Yesus. Roh jahat itu juga memahami sumber otoritas yang Yesus miliki. Terusirnya roh jahat dari diri orang yang dirasukinya memperlihatkan bahwa otoritas Yesus mengalahkan roh jahat. Nyata bahwa Yesus lebih berkuasa daripada roh jahat. Roh jahat harus bertekuk lutut di hadapan Yesus, sehingga orang yang kerasukan roh jahat itu dipulihkan dan hidup normal dalam kodratnya sebagai manusia. Pelayanan orang Kristen pada masa kini banyak terpusat pada masalah penginjilan, yang bermaksud memulihkan hubungan manusia dengan Allah sehingga manusia dapat mengalami pengampunan dosa dan dapat menikmati keselamatan kekal. Ini merupakan sebuah pelayanan yang sangat penting. Namun gereja perlu juga menjamah bidang-bidang lain, pelayanan yang memulihkan harkat manusia yang menderita, diperbudak, terluka, dan terjajah baik oleh penyakit, kuasa jahat, maupun oleh pihak-pihak lain. Kiranya Roh Kudus menolong kita untuk tergerak menangani pelayanan ini dan membuat perbedaan di dalam hidup manusia yang kita layani karena melalui kita, Roh Kudus menyentuh hidup orang lain. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |