Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/01/06 |
|
Jumat, 6 Januari 2012
|
|
Judul: Waktu Hamba Allah: melayani Pada hari Sabat, Yesus juga sibuk melayani. Setelah mengajar di rumah ibadat dan mengusir setan dari orang yang kerasukan, Yesus pergi ke rumah Simon. Di sana ia menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus, yang sakit keras (30-31). Yesus bukan hanya melayani orang banyak, tetapi juga melayani pribadi yang membutuhkan Dia. Pelayanan Yesus pada hari Sabat tak berhenti sampai di situ. Orang banyak kemudian datang menemui Yesus untuk disembuhkan, baik dari penyakit maupun dari kerasukan setan (33-34). Namun yang menarik, Markus memberi kesaksian bahwa Yesus tidak memperbolehkan setan-setan berbicara mengenai Dia. Untuk saat itu, Yesus tidak ingin orang banyak mengenali siapa Dia yang sesungguhnya. Terlihat bahwa bagi Yesus, pelayanan-Nya bukanlah untuk popularitas diri-Nya sendiri. Ia tidak perlu dikenal dan terkenal agar mau melayani. Terlihat bahwa dengan setia dan didasarkan oleh belas kasihan, Ia bersedia melayani orang-orang yang membutuhkan Dia, seharian penuh. Bukan untuk mengundang pujian bagi diri-Nya sendiri, melainkan bagi kemuliaan Allah Bapa. Seberapa sering kita mengisi hari kita secara penuh untuk melayani Tuhan? Memang kita bisa saja bukan orang yang bekerja secara penuh waktu dalam bidang pelayanan. Namun bagaimana kita menghabiskan waktu kita sehari-hari dengan penuh tanggung jawab, seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (bdk. Kol. 3:23)? Jika kita mengevaluasi pemanfaatan waktu kita dalam sehari akan seperti apa hasilnya? Seberapa persen kita menghabiskan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang sia-sia? Atau kita pakai sungguh-sungguh untuk melayani Allah dengan melakukan pekerjaan yang Allah percayakan kepada kita? Kiranya Tuhan menolong kita untuk memakai waktu kita bagi kemuliaan nama-Nya. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |