Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/01/06 |
|
Rabu, 6 Januari 2016
|
|
Judul: Tuhan Penyembuh Kita Bacaan hari ini menceritakan tentang pelayanan kesembuhan yang dilakukan Yesus di masa awal pelayanan-Nya. Yesus menyembuhkan banyak orang pada saat itu, meski hari sudah menjelang malam (32-34). Ia menyembuhkan berbagai macam penyakit (tetapi bukan menyembuhkan setiap orang sakit yang ada pada saat itu) dan mengusir banyak setan (34). Namun ada satu kisah kesembuhan yang dicatat cukup detail pada bagian ini, yaitu ketika Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus yang sakit demam (30). Dengan penuh kuasa, Yesus memegang tangan wanita itu dan lenyaplah demamnya (31). Tidak diragukan lagi bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan siapapun sesuai dengan kehendak-Nya. Tiada satu penyakit pun yang tidak mungkin disembuhkan oleh Tuhan. Jika Tuhan belum menjawab doa kita atau pun memberikan kesembuhan dari sakit penyakit, bukan berarti Tuhan tidak punya kuasa atau Dia bukan Allah Penyembuh. Allah menyembuhkan kita atau tidak, pasti ada maksud dan tujuan-Nya. Jikalau sakit penyakit kita tidak disembuhkan oleh Allah, maka hal itu tidak mengubah fakta bahwa Dia adalah Allah yang sanggup menyembuhkan. Lagi pula bukan hak kita untuk mempertanyakan mengapa Allah menyembuhkan atau tidak menyembuhkan. Atau mengapa Allah menyembuhkan si A dan tidak menyembuhkan saya? Kesembuhan hanya diberikan berdasarkan waktu dan kehendak Tuhan. Terlepas apakah Tuhan akan menyembuhkan kita atau tidak, marilah kita meresponinya seperti halnya ibu mertua Simon yang bersedia melayani Yesus. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |