Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/07 |
|
Kamis, 7 Januari 2010
|
|
Judul: Sikap terhadap hokum Yesus berkata bahwa Dia tidak datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Artinya Yesus tidak menolak Perjanjian Lama, sebaliknya Ia datang untuk menggenapinya. Mengapa demikian? Karena seluruh hukum Taurat menyatakan kehendak Allah untuk manusia. Bahkan hukum Taurat mencerminkan karakter Allah untuk diwujudkan dalam kehidupan manusia. Kalau begitu bagaimana Tuhan Yesus menggenapinya? Dengan jalan memenuhi tuntutan Taurat sepenuhnya. Dengan memenuhi tuntutan Taurat sepenuhnya, Yesus menegakkan kebenaran. Lalu mengapa Yesus membandingkan penegakan kebenaran yang seharusnya murid Tuhan lakukan dengan penegakan kebenaran (hidup keagamaan) ahli Taurat dan orang Farisi (ayat 20)? Karena para pemuka agama Yahudi ini hanya melakukan hukum Taurat sebatas perilaku yang terlihat, sementara hati mereka jauh dari memahami dan menghayati esensi Taurat. Itulah yang membuat hukum Taurat hanya semata-mata peraturan yang kaku, tidak berperasaan, bahkan mati! Seharusnya Taurat sebagai standar perilaku umat Tuhan adalah sesuatu yang menghidupkan dan menumbuhkan kesadaran penuh akan keilahian dalam hidup anak Tuhan. Kristus membuktikan itu melalui hidup-Nya yang sempurna melakukan Taurat. Sekarang ini Dia bukan hanya teladan kesempurnaan dalam melakukan Taurat, tetapi kekuatan dan kuasa bagi setiap murid Kristus agar dapat hidup mempraktikkan hidup kudus, benar, dan adil seturut firman-Nya. Di dalam Kristus, setiap murid Kristus dimampukan untuk mewujudkan kualitas karakter Allah di dalam dirinya oleh kuasa-Nya dan itu termasuk Anda dan saya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |