Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2013/01/07 |
|
Senin, 7 Januari 2013
|
|
Judul: Bagi bangsa-bangsa lain Mengapa Allah hendak menyelamatkan bangsa-bangsa lain? Matius mengutip Yesaya 9:1 yang berbentuk puisi kesejajaran sinonim untuk memaparkan kondisi bangsa-bangsa tersebut. Baris pertama, "... bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar" memiliki arti serupa dengan baris kedua, "... mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang". Yang perlu diperhatikan di sini, Matius mengganti satu kata dari baris pertama nubuat Yesaya, yaitu kata "berjalan" dengan kata "diam". Penggunaan kata "diam" di baris pertama selain sama dengan kata "diam" di baris kedua, bermaksud menegaskan keberadaan bangsa-bangsa yang dikuasai oleh dosa. Dengan kata lain bangsa-bangsa tersebut sedang menjalani kehidupan berdosa. Mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang berjalan menuju kebinasaan. Itulah sebabnya Yesus menujukan Berita Injil kepada orang berdosa. Maka isi beritanya adalah: "Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Itu berarti Pemerintahan Allah membebaskan manusia dari belenggu maut! Ini kontras dengan pemahaman Yahudi bahwa Juruselamat datang bukan karena mereka perlu bertobat, melainkan karena mereka perlu dibebaskan dari penjajahan Romawi. Bagaimana pemahaman Anda sendiri mengenai Berita Injil? Perlukah orang lain mendengarkannya juga? Bila Anda sudah menerima anugerah keselamatan melalui Berita Injil, pahamilah bahwa orang lain perlu mendengarnya juga. Karena itu beritakanlah! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |