Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/01/07 |
|
Selasa, 7 Januari 2020 (Minggu Epifania)
|
|
Setiap orang yang hadir ketika Yesus memecah roti dan ikan bisa merasakan bahwa Yesus memang seorang nabi (14). Yang dilakukan Yesus mengingatkan orang kepada Allah yang memberikan manna bagi Israel di tengah gurun yang mematikan. Dan sekarang, Yesus datang memberikan roti bagi mereka di tengah penjajahan Romawi. Apakah ini kebetulan? Jika ya, mengapa sisa roti ternyata dua belas bakul (13)? Bukankah cocok dengan kedua belas suku Israel? Filipus, Andreas, dan banyak orang lain tidak salah mengenali: Ini sungguh suatu mukjizat! Lima roti dan dua ikan ternyata cukup untuk lima ribu orang lebih (9). Orang banyak itu lantas memutuskan memaksa Yesus menjadi raja mereka (15)! Namun, Yesus dengan cepat menyingkir ke gunung sendirian. Josephus, seorang sejarawan kuno, menulis tentang tokoh-tokoh pemberontak yang memproklamirkan diri sebagai nabi Israel, misalnya Theudas. Josephus jelas menganggap Theudas seorang penipu dan mengisahkan Theudas yang akhirnya dihancurkan tentara Romawi. Jadi, kasus seseorang seperti nabi yang ingin dijadikan raja tidaklah asing pada zaman Yesus. Namun Yesus tahu misi Bapa-Nya. Ia menyingkir. Yesus akhirnya masuk ke Yerusalem dan dielu-elukan sebagai raja. Perjalanan ke Yerusalem adalah jalan menuju salib, bukan popularitas. Kita mungkin sering menyanyikan, “Rajakanlah Yesus!” Tetapi membedakan jalan Tuhan dari rancangan kita sendiri butuh ketajaman hati. Tidak semua yang gemerlap datang dari Allah. Merajakan Yesus tidak selalu berarti pelayanan dan pekerjaan sukses. Namun, Tuhan juga sering menuntun kita ke jalan yang tidak populer. Banyak orang lebih tertarik pada kebesaran dan popularitas. Memilih jalan Tuhan justru berarti pergumulan dan penolakan. Dalam situasi itulah akan terungkap apakah kita sungguh merajakan Yesus? Mendisiplin diri untuk panggilan yang tidak populer memerlukan kekuatan dari Sang Hidup itu sendiri. Doa: Beri kami kepekaan untuk menyingkir dari godaan dunia. [IMT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |