Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/01/08 |
|
Senin, 8 Januari 2007
|
|
Judul: Mengenal Yesus, mengenal diri "Bagaimana mungkin seorang tukang kayu mengajari seorang nelayan tentang cara menangkap ikan?" Mungkin begitulah gambaran pikiran Petrus saat Yesus menyuruh dia menangkap ikan. Sementara ia dan teman-temannya telah sepanjang malam bekerja keras tanpa hasil (5). Petrus, mewakili kebanyakan orang, keliru memahami Yesus. Yesus pada awal-awal pelayanan menyatakan kemesiasan-Nya bukan hanya dengan pernyataan diri (4:16-21), melainkan juga dengan pengajaran dan karya-karya-Nya. Sebelum peristiwa dalam perikop ini, beberapa pelayanan Yesus sudah menyatakan bahwa Ia lebih daripada manusia biasa: roh jahat diusir (4:31-37) dan orang sakit disembuhkan (4:38-41). Yesus juga bukan sekadar guru agung atau pembuat mukjizat yang populer. Yesus adalah Tuhan atas alam ini! Lalu sikap sok tahu Petrus berubah menjadi rasa malu dan gentar ketika melihat Yesus berdaulat atas ikan di laut Genesaret (8). Berhadapan dengan Yesus dan mengalami kuasa-Nya membuat Petrus menyadari keberadaan dirinya yang berdosa. Suatu sikap yang Yesus inginkan ada dalam diri orang yang akan Dia panggil menjadi hamba-Nya. Maka kisah penangkapan ikan berlanjut menjadi kisah `penangkapan\' Petrus oleh Yesus. Sejak saat itu, Petrus akan menebarkan jalanya di laut yang berbeda, yakni lautan manusia yang membutuhkan Kristus. Betapa luar biasa anugerah Allah yang mengubah orang berdosa menjadi hamba-Nya. Kita pun dapat mengalami anugerah itu dalam hidup kita, bila kita menyadari keberdosaan kita dan betapa kita memerlukan pertolongan Kristus. Hanya Yesus yang sanggup mentransformasi hidup kita, dari kepapaan rohani yang terbungkus kesombongan dan kepicikan, menjadi pengikut yang dapat dipakai-Nya memenangkan jiwa sesama kita. Syukurku: Terima kasih Tuhan karena Engkau lebih mengenal aku daripada aku mengenal diriku sendiri. Ini aku, bentuklah aku seturut maksud-Mu yang mulia.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |