Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/09 |
|
Senin, 9 Januari 2006
|
|
Judul: Otoritas dari Bapa Yohanes memulai injilnya dengan topik hubungan Bapa dengan Putra. Pada nas ini Yesus memulai khotbah pengajaran-Nya yang pertama juga dengan tema yang sama. Tuhan Yesus menegaskan adanya perbedaan dan kesatuan diri-Nya dengan Allah Bapa. Ia menyebut diri sebagai Anak dari Bapa, yaitu Allah sendiri. Namun, antara Ia dan Bapa terdapat kesatuan dalam tindakan, yaitu apa yang Bapa kerjakan, itu juga yang Anak kerjakan (ayat 19). Tuhan Yesus tidak bertindak terpisah apalagi menyimpang dari Allah Bapa. Kesatuan dalam tindakan ini diikat oleh kasih. Karena Allah Bapa mengasihi Anak maka Anak akan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Bapa bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi (ayat 20), yaitu tindakan penyelamatan (ayat 21) dan penghakiman (ayat 22). Oleh karena kesatuan ini maka menghormati Anak sama dengan menghormati Bapa, melawan Anak sama dengan melawan Bapa. Oleh sebab itu, orang yang melawan Anak tidak akan luput dari penghukuman kekal (ayat 23). Sebaliknya, orang yang percaya kepada pemberitaan Anak memperoleh pengampunan Bapa dan mendapatkan keselamatan kekal (ayat 24). Sekarang Tuhan Yesus menjadi sumber hidup yang berkuasa untuk menghidupkan orang-orang yang mati dalam dosa (ayat 25-26). Pada akhir zaman, Tuhan Yesus akan menghakimi semua manusia untuk mendapatkan ganjaran masing-masing. Tuhan Yesus lebih daripada nabi. Dia adalah Anak Manusia (ayat 27) yang diutus Allah Bapa, datang ke dalam dunia ini untuk menyatakan kehendak Allah bagi keselamatan manusia dan menggenapinya melalui karya penyelamatan-Nya di kayu salib. Hanya Tuhan Yesus yang memiliki otoritas Allah untuk menghakimi dan menyelamatkan. Tugas kita adalah memberitakan kabar baik ini, agar manusia memilih untuk bertobat sehingga ia tidak dihakimi melainkan diselamatkan. Renungkan: Kuasa-Nya membangkitkan orang mati kepada hidup kekal. Karena itu, pergi dan beritakan kabar baik ini!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |