Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/01/09 |
|
Kamis, 9 Januari 2020 (Minggu Epifania)
|
|
Banyak orang menyangka dirinya sungguh mencari Yesus. Mereka dengan saksama memperhatikan bahwa Yesus tak berangkat bersama perahu murid-murid-Nya (22). Lalu ketika tak juga menemukan Yesus, mereka serius mengejar ke Kapernaum (24). Banyak orang Kristen juga bekerja keras demi sesuatu yang dianggapnya baik: pendidikan, pekerjaan, atau karir. Bahkan, pelayanan dan nama Tuhan dapat dipakai untuk membenarkan berbagai usaha keras yang dilakukan. Terkadang, mereka tampaknya berhasil menemukan Yesus, seperti orang banyak yang mengejar dengan giat ke Kapernaum. Sesungguhnya, tak ada yang salah dengan bekerja keras, apalagi dalam pelayanan. Namun bekerja keras, dan bahkan menemukan Yesus dalam pencarian kita, tidak lantas berarti kita memahami apa yang sedang Yesus kerjakan. Betapa sering kerja keras kita ternyata menghalangi atau bahkan merusak pekerjaan Tuhan itu sendiri. Betapa sering upaya kita seperti orang banyak yang mengejar Yesus, yaitu sekadar untuk mengenyangkan perut dengan roti. Nas ini menyadarkan kita secara realistis bahwa tuntutan untuk bertahan hidup dapat menekan kita, bahkan dalam pelayanan. Kita punya insting untuk bertahan hidup, mencari roti, popularitas, penghasilan lebih, dan lainnya. Perlu kepekaan akan kesejatian dalam mencari Yesus. Yesus sendiri memberi teladan dalam hal ini. Ketika banyak orang mengejar dia karena merasa kebutuhannya terpenuhi, Yesus malah menyingkir. Betapa berbedanya Yesus dari kebanyakan kita yang sering langsung mendekat pada popularitas dan sukses yang menjanjikan penghasilan lebih. Mengejar roti agar kenyang memang hal yang wajar. Tidak mudah mengenali kapan kebutuhan hidup, keberhasilan, dan popularitas sudah menjadi lebih besar dari kecintaan kita pada Tuhan sendiri. Mari kita senantiasa menyerahkan hati pada Tuhan. Doa: Berikan kami hikmat dan kepekaan Tuhan, ketika popularitas dan keberhasilan menggoda kami. [IMT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |