Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/10 |
|
Selasa, 10 Januari 2006
|
|
Judul: Kesaksian dari atas Hukum Taurat mengajarkan bahwa dakwaan di pengadilan hanya sah kalau didukung oleh dua saksi yang dapat dipercaya (Ul. 17:6). Dengan mengacu kepada lebih banyak saksi yang menguatkan kesaksian-Nya, Tuhan Yesus kini balik meneguhkan otoritas-Nya dan menyalahkan para pemimpin Yahudi yang mempersalahkan Dia. Pertama, Tuhan Yesus menyatakan bahwa pekerjaan-pekerjaan-Nya menjadi saksi bahwa Dia melayani berdasarkan kehendak Allah Bapa (Yoh. 5:30, 36). Kedua, Yohanes Pembaptis adalah saksi manusia yang dengan jelas dan lantang menunjuk Tuhan Yesus sebagai penebus dosa manusia (lih. ps. 1:29). Ketiga, kesaksian Allah Bapa jauh lebih penting (ayat 5:37; lih. Matius 3:17, 17:5) karena Dialah yang mengutus Tuhan Yesus untuk menggenapi rencana keselamatan-Nya. Firman Allah di zaman PL (Yoh. 5:39) dan kitab-kitab Taurat Musa (ayat 46) yang menyaksikan Kristus akan datang sebagai Juruselamat manusia makin melengkapi kesaksian Ilahi tersebut. Di sini terjadi suatu ironi. Para pemimpin Yahudi ini menerima PL sebagai firman Allah dan percaya kepada Musa sebagai penegak agama Yahudi mereka, namun mereka menolak kesaksian PL dan Musa akan Kristus. Masalahnya bukan pada kredibilitas saksi-saksi tersebut melainkan pada sikap hati yang pada dasarnya menolak percaya kepada Allah (ayat 38). Seseorang yang tidak percaya kepada Allah tidak memiliki kasih akan Allah (ayat 42) dan dengan sendirinya menolak hidup yang ditawarkan-Nya (ayat 40). Bagi kita orang percaya masa kini, baik PL maupun PB adalah kesaksian yang nyata dan hidup akan hidup, pengajaran, dan karya penyelamatan Tuhan Yesus yang melengkapi semua saksi yang ada lebih dahulu (PL). Jadi, tidak perlu lagi orang meragukan kebenaran Yesus dalam memercayai Dia sungguh-sungguh. Renungkan: Hanya satu cara meyakinkan orang lain bahwa Kristus adalah Juruselamat satu-satunya, yaitu melalui hidup kita yang sudah diubahkan-Nya!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |