Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/01/10 |
|
Jumat, 10 Januari 2014
|
|
Judul: Jangan hanya karena mukjizat Setelah dua mukjizat penyembuhan yang dilakukan Yesus, maka dalam teks ini orang banyak akan melihat dan mengalami sendiri mukjizat pemberian makan bagi lima ribu orang! Tentu perlu sumber finansial yang benar-benar memadai untuk membeli makanan bagi jumlah orang sebanyak itu. Filipus memperhitungkan bahwa gaji seorang pekerja selama delapan bulan pun tidak akan cukup untuk memuaskan mereka. Paling-paling setiap orang hanya kebagian satu potong kecil roti saja (7). Andreas, yang mungkin menyelidiki siapa saja yang membawa makanan, menemukan lima roti jelai dan dua ekor ikan, milik seorang anak (8-9). Apalah artinya bila dibandingkan dengan jumlah lima ribu orang! Namun Yesus mau memakai apa yang dianggap tidak berarti itu. Setelah mengucap syukur, Yesus membagi-bagikan roti dan ikan itu kepada orang banyak (11). Setelah orang banyak kenyang, terkumpullah sisanya sebanyak dua belas bakul penuh (12-13)! Cara Yesus menyediakan makanan di gunung itu mengingatkan orang banyak pada Musa dan janjinya tentang nabi yang akan datang (14; bdk. Ul. 18:15-19). Mukjizat yang mengesankan orang banyak itu membangkitkan keinginan mereka untuk menjadikan Yesus sebagai raja. Namun Yesus menolak (15) karena orientasi tindakan mereka adalah kepentingan mereka sendiri. Mereka tidak mengenali bahwa Yesus adalah Mesias yang sedang menunaikan misi-Nya datang ke dunia ini, yaitu untuk menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Dan itulah tujuan utama-Nya datang ke dunia ini. Begitu pula hendaknya dengan kita, jangan juga menjadikan mukjizat sebagai tujuan utama kita datang kepada-Nya. Carilah yang lebih utama lagi, yaitu keselamatan yang merupakan jaminan hidup kekal bagi kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |