Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/01/10 |
|
Minggu, 10 Januari 2016
|
|
Judul: Orang Bebal dan Orang Saleh Daud menggambarkan orang bebal sebagai orang yang tidak memercayai adanya Tuhan, tidak berakal budi dalam pandangan TUHAN, dan tidak mencari Allah (1-3). Karena tidak percaya adanya Tuhan, orang bebal hidup berbuat curang (2), tidak peduli dengan kebaikan (2, 4), hidup bejat (4), dan melakukan kejahatan (5). Intinya, orang bebal hidup tanpa takut akan Tuhan dan makin terjerumus dalam kebobrokan. Kepada orang-orang yang demikian, Tuhan memastikan bahwa hidup mereka akan ditimpa musibah secara tiba-tiba, dikepung dan dipermalukan, dan yang lebih mengerikan lagi yaitu ditolak oleh Allah (6). Kontras dengan orang bebal, hidup orang saleh yang diwakili oleh umat Israel sebagai umat pilihan Allah justru mengalami hal yang jauh berbeda. Tuhan menjamin bahwa umat-Nya akan diselamatkan dan dipulihkan oleh Tuhan sehingga mereka akan mengalami sukacita dari Allah (7). Sebagai umat Allah, sungguh mazmur ini sangat menghibur dan menguatkan kita. Saat ini, mungkin kita mengalami tekanan dan pergumulan karena kejahatan dari orang-orang di sekitar kita yang tidak mengenal Tuhan. Atau mungkin kita dikucilkan karena berbuat apa yang benar. Jangan kuatir, meski banyak orang menolak dan membenci kita, selama kita di dalam Tuhan, penerimaan dari Tuhan itu cukup bagi kita. Akan tiba waktunya di mana Tuhan akan menyelamatkan dan memulihkan hidup kita. Karena itu, tetap lakukan apa yang benar dan jangan menyerah! [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |