Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2012/01/11 |
|
Rabu, 11 Januari 2012
|
|
Judul: Datang untuk orang berdosa Pemungut cukai adalah orang-orang yang tidak disukai masyarakat kala itu. Mereka dianggap sebagai pemeras rakyat dan antek-antek penjajah. Mereka juga dianggap pendosa karena relasi mereka dengan orang-orang nonYahudi dan tetap melakukan pemungutan pajak pada hari Sabat. Maka menurut para pemimpin agama Yahudi, adalah terlarang untuk berbicara dan berjalan bersama para pemungut cukai. Apalagi untuk makan bersama mereka! Tak heran bila para ahli Taurat tidak bisa memahami mengapa Yesus mau makan bersama para pendosa itu. Namun Yesus menjawab mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (17) Yang Yesus maksudkan di sini bukanlah orang benar yang sejati, melainkan orang yang merasa diri benar. Karena orang yang merasa diri benar tidak akan menyadari bahwa dirinya berdosa dan butuh Juruselamat. Hanya orang yang sadar bahwa dirinya sakit, yang tidak akan malu untuk mendatangi tabib dan mohon disembuhkan. Jika Kristus datang untuk mereka, maka seharusnya pengikut Kristus juga membuka diri bagi mereka. Seberapa banyak gereja yang menyediakan pelayanan bagi 'orang-orang sakit' itu? Padahal Kristus datang agar damai sejahtera-Nya juga dialami oleh mereka. Bagaimana dengan gereja kita? Sudahkah menjadi perpanjangan tangan Kristus dan membawa shalom (damai sejahtera) Allah ke tengah mereka? Adakah gereja kita menyediakan anggaran dan pelayanan bagi 'orang-orang sakit' itu agar mereka dapat mengalami shalom Allah dan tahu bahwa Kristus pun peduli serta memperhatikan mereka. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |