Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/01/11 |
|
Sabtu, 11 Januari 2014
|
|
Judul: Allah yang menyertai Para murid sudah berada di dalam perahu dan sedang dalam perjalanan menyeberang ketika Yesus selesai berdoa. Maka cuma ada satu jalan bagi Yesus untuk mencapai Kapernaum, yaitu berjalan mengelilingi Danau Galilea. Masalahnya, ini membuat Yesus bertemu dengan orang banyak. Jika saja ada sebuah perahu lain, tentu Yesus bisa menyeberangi danau tanpa perlu bertemu dengan mereka.Namun Yesus menyelesaikan masalah itu dengan mudah saja. Ia menyeberang dengan berjalan di atas air! Di tengah danau, para murid menghadapi danau bergelora yang disebabkan oleh angin kencang (18). Di dalam situasi yang demikian, mereka melihat sesosok manusia berjalan di atas air dan mendekati mereka. Maka wajar saja rasanya jika mereka jadi ketakutan. Lalu Yesus datang dan menyatakan diri-Nya. Ia seolah mengingatkan bahwa Ia ada, berkuasa, dan menyertai mereka. Meskipun Ia tidak mau dijadikan raja oleh orang banyak karena mukjizat yang Dia lakukan. Ketaatan pada perintah Tuhan tidak lantas menjamin bahwa mereka akan menghadapi jalan mulus tanpa kesulitan. Namun yang terindah dari datangnya situasi sulit, Yesus tidak tinggal diam. Ia selalu menyertai kita. Meskipun Ia terasa jauh, Ia berdoa untuk kita. Ia tahu apa yang terjadi karena Ia selalu memperhatikan kita. Di tengah segala pergumulan, alangkah terhibur hati kita mengetahui bahwa dalam segala situasi sulit, Allah yang berdaulat peduli pada setiap pergumulan kita. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |