Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/12 |
|
Selasa, 12 Januari 2010
|
|
Judul: Khawatir vs iman Kekhawatiran akan hidup terjadi karena kita lebih banyak menggunakan mata jasmani daripada mata iman kita. Memang apa yang kita lihat di dunia ini: gempa dan bencana alam yang terjadi di mana-mana, kerusakan bumi yang menjadi-jadi, perang dan terorisme di berbagai tempat, ekonomi global dan lokal yang tidak bertambah baik, membuat kekhawatiran menjadi hal yang sangat wajar. Tidak heran, kalau akhirnya kita berupaya untuk mengamankan diri kita dari apa yang kita khawatirkan. Padahal seberapa daya kita? Tuhan Yesus mengingatkan bahwa kekhawatiran kita tidak bisa menolong kita menyelesaikan masalah (ayat 27). Malah kekhawatiran bisa melumpuhkan kita, membuat kita semakin tenggelam, bahkan meragukan Tuhan. Justru Tuhan mengingatkan kita bahwa Dia Maha Kuasa dan sangat peduli dengan hidup kita, jauh melampaui kepedulian-Nya atas ciptaan yang lain (ayat 30). Karena Dia peduli atas hidup kita, maka kita tidak perlu khawatir lagi! Dengan kacamata iman kita bisa melihat hal-hal utama yang perlu dipikirkan dan dikerjakan dalam hidup ini, yaitu mencari kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (ayat 33). Mencari kerajaan Allah adalah menerima dan tunduk pada kedaulatan Allah sebagai Raja. Berarti mau taat melakukan kehendak Allah. Pada saat kita fokus untuk melakukan kehendak-Nya, Dia pasti mencukupkan apa yang kita butuhkan (ayat 33b; lih. 2Tim. 2:4). Apa yang sedang Anda khawatirkan? Serahkan pada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan mencukupkan Anda untuk segala hal yang Anda perlukan. Sekarang buat tekad! Lakukan pekerjaan pelayanan yang Tuhan percayakan kepada Anda. Lihat bagaimana Ia memelihara Anda, dan sekaligus menjadikan Anda berkat untuk orang lain.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |