Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/12 |
|
Senin, 12 Januari 2015
|
|
Judul: Termasuk yang mana? Seorang yang tubuhnya dipenuhi dengan kusta, tersungkur di kaki Yesus ketika Ia mendatangi sebuah kota (12). Permohonannya untuk sembuh menunjukkan pemahamannya akan kuasa Yesus. Pemahaman itu pula yang membuat dia sadar bahwa jika dia tidak sembuh pun, itu bukan karena Yesus tidak berkuasa. Karena itu dia berkata, "...jika Tuan mau...". Namun, tidak ada orang yang berada di luar jangkauan kasih sayang Yesus. Yesus menjamah orang itu dan saat itu juga orang itu sembuh dari kustanya (13). Selanjutnya, seorang lumpuh bisa tiba di depan Yesus karena beberapa orang memiliki pengharapan agar si lumpuh disembuhkan oleh Yesus (18). Namun, itu tidak mudah karena rumah tempat Yesus mengajar dipadati begitu banyak orang sehingga tidak ada celah bagi rombongan si lumpuh untuk menerobos masuk. Pantang menyerah, para pengusung berusaha masuk melalui atap. Ini sulit dan berisiko tinggi! Orang-orang yang berkerumun pasti merasa tegang menyaksikan si lumpuh diturunkan perlahan-lahan dari atap. Lalu ketika si lumpuh tiba di dekat Yesus, mereka tentu berharap segera terjadi mukjizat. Namun Yesus justru berbicara tentang pengampunan dosa, hingga membuat orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat mengernyitkan kening (21). Baru setelah itu, Yesus menyembuhkan si lumpuh (24-25). Itulah respons Yesus terhadap iman teman-teman si lumpuh. Dan bila dibandingkan dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat maka kita akan melihat suatu kontras. Teman si lumpuh percaya kepada Yesus sementara orang Farisi dan ahli Taurat bersikap skeptis. Teman si lumpuh berjuang begitu keras untuk mengatasi segala rintangan guna memperhadapkan teman mereka, si lumpuh, kepada Yesus. Namun orang Farisi dan ahli agama justru merintangi orang untuk datang kepada Yesus. Anda termasuk yang mana? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |