Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/01/13 |
|
Selasa, 13 Januari 2009
|
|
Judul: Jati diri Ilahi Silsilah Musa penting untuk dua alasan. Pertama, melalui silsilah ini, jati diri Musa didasarkan. Musa ada, hadir sebagai pelaku sejarah bukan karena kepiawaian dirinya semata, melainkan karena kasih dan kesetiaan Tuhan menyertai nenek moyangnya. Silsilah yang jelas dan tegas ini dengan sendirinya membesarkan hati Musa bahwa dia adalah bagian dari penggenapan janji Allah yang sudah dinyatakan kepada leluhurnya. Kedua, bagi para pembaca kisah Keluaran di kemudian hari, silsilah Musa yang merupakan keturunan dari suku Lewi merupakan bukti kuat yang melegitimasi Musa sebagai yang berhak memimpin umat Tuhan. Hal itu diatur jelas di dalam Hukum Taurat yang menegaskan bahwa hanya suku Lewilah yang memiliki hak kepemimpinan rohani umat (Bil. 3:6-10). Menyadari diri memiliki silsilah yang jelas dan istimewa memang tidak otomatis menaikkan rasa percaya diri Musa (ayat 29). Akan tetapi, paling sedikit silsilah itu membuat orang-orang yang dia pimpin menerima dan meng-akui kepemimpinannya. Kita bersyukur kepada Kristus karena di dalam Dia, kita memiliki jati diri yang jelas: kita adalah anak-anak Allah. Tak seorang pun dapat menggugat kenyataan itu. Mungkin rasa percaya diri kita tidak otomatis terdongkrak naik. Namun saat kita belajar menyesuaikan pikiran, hati, dan perilaku kita dengan jati diri sejati itu, iman kita pun bertumbuh. Maka yakinlah bahwa tak ada rintangan atau musuh yang dapat menciutkan nyali kita dalam mengabdi Sang Raja.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |