Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/01/13 |
|
Senin, 13 Januari 2014
|
|
Judul: Lebih penting yang kekal Ketika akhirnya orang banyak menemukan Yesus, tanpa basa-basi Yesus langsung membongkar motivasi mereka yang terdalam (25-26). Orang banyak itu mencari Yesus karena ingin menjadikan Yesus sebagai raja mereka. Ini terjadi karena mereka telah melihat Yesus membuat mukjizat yang hebat dengan memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan! Mereka ingin Yesus memimpin perlawanan terhadap penjajahan Romawi dan membawa era baru bagi Israel. Namun Yesus berkata, "Kamu mencari Aku .. . . karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang" (26). Orang banyak itu mencari Yesus hanya untuk kepentingan yang bersifat sementara. Maka Ia menegaskan bahwa seharusnya mereka melihat mukjizat sebagai tanda yang menyingkapkan identitas-Nya. Pemberian makan secara ajaib itu menyingkapkan bahwa Yesus adalah Allah yang sejati, sumber kehidupan, dan pemelihara umat-Nya. Yesus adalah Mesias sejati yang disahkan oleh Bapa (27).Oleh sebab itu orang banyak yang mencari Dia seharusnya berfokus pada berkat yang bersifat kekal, bukan yang sementara. Hanya Yesus, Sang Anak Manusia, yang dapat mengaruniakan berkat yang bersifat kekal itu. Lagi-lagi orang banyak salah mengartikan penjelasan Yesus. Mereka berpikir berkat kekal yang Yesus tawarkan bisa diperoleh dengan cara mengerjakan sesuatu (28). Padahal satu-satunya yang bisa mereka "kerjakan" adalah percaya kepada Dia sebagai Mesias yang diutus Allah (29). Datang kepada Yesus untuk menolong kita dalam setiap pergumulan adalah benar. Namun perlu dipertanyakan, apakah kita hanya memerlukan Dia sebatas kebutuhan sementara kita? Ingatlah bahwa Yesus sendiri jauh lebih berharga daripada segala berkat. Maka yang lebih penting adalah percayai Dia sebagai Tuhan dan nikmati hidup yang berarti dan kekal di dalam Dia. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |