Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/01/13 |
|
Jumat, 13 Januari 2023 (Minggu ke-1 sesudah Epifani)
|
|
Menjelang pergantian tahun, sering kali acara TV menampilkan peramal yang menyampaikan ramalannya. Entah mengapa keberadaan ramalan dengan probabilitasnya itu begitu menarik perhatian banyak orang, seolah-olah perjalanan hidup ini ditentukan oleh petunjuk ramalan. Hal tak kalah menarik dilakukan oleh Raja Ahazia ketika sakit. Raja Israel ini lebih memilih meminta petunjuk berisi ramalan tentang nasib hidupnya ketimbang mengupayakan kesembuhannya. Ke mana ia meminta petunjuk? Kepada Baal-Zebub, allah orang-orang di Ekron (2). Hal ini sungguh ironis karena ia adalah raja Israel, umat pilihan Tuhan. Tindakan bodoh inilah yang kemudian mendatangkan malapetaka bagi sang raja. Bukan kesembuhan yang didapatkan, tetapi justru berita kematiannya yang terdengar. Pesan sangat lugas disampaikan Malaikat Tuhan kepada Nabi Elia: "Sebab itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati" (4). Kesalahan meminta petunjuk bisa berakibat fatal. Itulah yang harus diterima Raja Ahazia. Sang raja seolah-olah lupa bahwa hidup seseorang itu berada di tangan Tuhan. Sudah semestinyalah orang percaya kepada penyelenggaraan kasih sayang Tuhan, bukan malah mengadu nasib kepada Baal-Zebub. Kita mesti selalu ingat: hidup orang beriman tidak bergantung pada ramalan akan nasib. Sebaliknya, belas kasih Tuhanlah yang menjadi penopang kehidupan ini. Karena itu, menyandarkan diri kepada penyelenggaraan Tuhan yang penuh kasih dan perhatian selalu menjadi pilihan yang terbaik, pilihan yang seyogianya terus dipupuk dengan sikap penuh bakti. Itulah sikap yang mendatangkan perkenanan Tuhan dan bukan hukuman. Bagaimana supaya hidup bakti berkembang demi merasakan penyelenggaraan Tuhan? Menikmati menu Santapan Harian adalah salah satu cara yang dianjurkan. Inilah menu santapan rohani yang bersumber dari Sabda Tuhan yang penuh belas kasih. Nikmatilah selalu hidup dalam perkenanan Tuhan. [SET]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |