Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2008/01/14 |
|
Senin, 14 Januari 2008
|
|
Judul : Sorot pandang Allah Orang-orang yang menjalani kehidupan yang menentang Tuhan adalah orang-orang yang bebal. Dalam sorot pandang Allah di kemuliaan-Nya, orang-orang demikian sama seperti orang yang tak berakal budi. Sikap dan tindakan mereka bisa menyebabkan orang benar menderita. Namun orang benar harus belajar menilai hidup ini dari sorot pandang Allah, bukan dari apa yang dialami langsung. Kebebalan orang fasik terlihat dalam dua hal: mencemooh hukum Allah (1-3) dan menganiaya umat Allah (4-6). Mengapa mereka berani berbuat demikian? Karena mereka berpikir "Tidak ada Allah" (1). Dalam zaman purba, semua orang percaya bahwa allah ada. Bahkan bangsa-bangsa di sekitar Israel menyembah banyak allah. Jadi pernyataan bahwa "tidak ada Allah" berarti anggapan bahwa Allah tidak akan ikut campur dalam kehidupan manusia. Karena itu mereka merasa bebas melakukan segala kejahatan yang melanggar hukum Allah. Namun salah besar bila mereka mengira bahwa Allah tinggal diam, terlebih ketika mereka memperlakukan umat-Nya secara keji (4). Mereka akan terkejut karena penghakiman Allah akan menimpa mereka (5-6). Allah akan melindungi dan memulihkan umat-Nya (7). Mungkin muncul pertanyaan, "Mengapa Allah tidak langsung saja menghindarkan umat-Nya dari kejahatan? Apakah Ia lalai?" Tentu tidak. Namun Allah mau melatih umat-Nya untuk menjadi "cerdik seperti ular" (Mat. 10:16). Jika Allah selalu turun tangan ketika orang fasik menipu dan menjahati orang benar, maka umat Allah akan jadi orang yang tak berhikmat dan tak berdisiplin sebab tidak belajar hidup sesuai prinsip kebenaran. Namun bukan berarti bahwa Allah tidak akan campur tangan. Sebab akhirnya Allah akan menghukum orang fasik dan memulihkan umat-Nya. Pemahaman ini kiranya menolong kita untuk bijak dalam bertindak menghadapi orang-orang fasik, sambil menantikan pertolongan Allah. Jangan takut hidup benar sebab Allah peduli atau akan menolong serta melindungi kita, umat-Nya.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |