Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/01/14 |
|
Rabu, 14 Januari 2009
|
|
Judul: Menjadi wakil Tuhan Sebagai wakil Allah, Musa memiliki otoritas Ilahi. Melalui Musa, Allah bertindak menyelamatkan umat-Nya, sekaligus menghajar Firaun yang mengeraskan hatinya. Dalam ayat 3 kita dapati bahwa Tuhan akan mengeraskan hati Firaun. Dalam Alkitab "hati" adalah pusat pikiran dan perasaan. Manusia adalah subjek yang berpikir dan berperasaan, serta memi-liki kehendak. Kitab Keluaran menggunakan dua bentuk ungkapan berkenaan dengan kekerasan hati Firaun. Pertama, hati Firaun berkeras (Kel. 7:13, 14, 22, 8:15, 9:35). Kedua, Tuhan mengeraskan hati Firaun (Kel. 9:12, 10:1, 20, 27). Nampak jelas kelak dalam penuturan tulah-tulah (Kel. 7:14-11:10) bahwa pada mulanya Firaun berkeras (mengeraskan hati) menolak membebaskan Israel (tulah 1-5), lalu akhirnya Tuhanlah yang mengeraskan hati Firaun (tulah 6-10). Pengerasan hati Firaun yang semula merupakan dosa akhirnya, oleh kedaulatan Allah, akan menjadi hukuman dosa yang membinasakan. Kita tidak perlu takut terhadap orang-orang yang mengeraskan hati hendak melawan Tuhan dan hamba-hamba-Nya. Memang kekerasan hati mereka sepertinya penuh kekuatan dan kedigdayaan, tetapi tidak pernah lepas dari kendali Al-lah. Dengan otoritas Ilahi yang kita miliki, pemberitaan kebenaran yang kita kumandangkan tidak akan kembali sia-sia. Justru penentang-penentang nomor satu yang akan bertumbangan. Baik karena anugerah Allah mereka akan bertobat dengan hati yang hancur atau dilembutkan, maupun oleh murka Allah mereka akan binasa karena mengeraskan hati.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |