Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/01/14 |
|
Kamis, 14 Januari 2016
|
|
Judul: Berbuat Baik vs Legalisme Markus mencatat bahwa pada Sabat yang lain, orang- orang Farisi dengan sengaja mencari-cari kesalahan dari tindakan Yesus yang ketika itu melihat seorang yang mati sebelah tangannya (1-3). Menurut catatan Lukas, tangan yang mati itu adalah tangan kanan (Luk. 6:6). Artinya, tangan yang diperlukan untuk aktivitas dan bekerja sehari-hari. Itu sebabnya Tuhan memberikan pertanyaan retoris yang membandingkan perbuatan baik atau jahat, menyelamatkan atau membunuh (4). Terhadap pertanyaan tersebut, orang- orang Farisi tidak dapat berkata apa-apa (4). Jika mereka memilih perbuatan baik atau menyelamatkan nyawa, maka mereka tidak bisa menjebak Yesus meski itu adalah jawaban dan perbuatan yang benar. Melihat kedegilan hati mereka, Yesus berdukacita dan marah (5). Bagaimana tidak, mereka adalah pemimpin agama yang seharusnya paham tentang bagaimana seharusnya mempraktikkan perintah agama dengan benar, tetapi nyatanya tidak. Mereka lebih memilih aturan daripada prinsip yang membangun aturan tersebut; lebih memilih perbuatan lahiriah daripada perubahan batiniah; lebih mengutamakan legalisme dibanding praktik kasih bagi sesama. Bahkan perikop ini diakhiri dengan sesuatu hal yang ironis di mana orang-orang Farisi segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Yesus (6). Hati mereka telah mengeras dan spiritualitas mereka telah membeku sehingga rela melakukan apa saja termasuk kejahatan. Bagaimana dengan hidup kekristenan yang kita jalani selama ini? Masih adakah kasih kepada Tuhan dan sesama? Atau justru kita sedang terjebak dalam legalisme yang membuat kerohanian kita membeku dan hati kita mengeras? Mari kita memohon pertolongan Tuhan agar menjaga langkah kita menjauhi legalisme dan senantiasa hidup dalam kasih. [MFS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |