Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2024/01/14 |
|
Minggu, 14 Januari 2024 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)
|
|
Salah satu penyakit yang mengerikan dan mudah menular adalah penyakit kulit yang menajiskan. Orang yang mengalaminya harus berteriak, "Najis! Najis!" agar orang lain tidak menjadi najis karena bersentuhan dengannya (Im. 13:45). Ketika orang itu memohon, "Kalau Engkau mau, ...", ia tahu akan kuasa Yesus, tetapi ia juga mengakui bahwa kesembuhannya bergantung pada kerelaan Yesus. Penyakit kulit pada masa itu berkaitan dengan hukum agama, yakni hukum tahir dan najis. Seorang berpenyakit kulit dianggap dan menganggap dirinya najis sehingga dia tidak bisa melakukan ritual ibadah dan juga dikucilkan secara sosial (lih. Im. 13). Dia dipisahkan dari Allah dan sesama. Itulah mengapa ia menggunakan kata "tahir" dan bukan "sembuh." Ia memohon agar ia bisa diperbolehkan beribadah lagi dan kembali ke komunitas sosialnya. Yesus mampu dan mau. Yesus menjamah orang itu karena Ia tergerak oleh belas kasihan (41). Dalam Injil Markus, kata "belas kasihan" muncul dalam keadaan kritis yang hanya Yesus dapat mengatasinya (bdk. Mrk. 6:34, 8:2). Orang yang sakit kulit itu tahir. Ia tidak hanya sembuh, tetapi ibadah dan relasi sosialnya juga dipulihkan. Yesus memintanya supaya ia datang kepada imam agar ia dinyatakan tahir secara resmi dan status sosialnya direhabilitasi (43-44; lih. Im. 14). Kisah ini mengajarkan bahwa Yesus berkuasa dan bersedia mengatasi masalah kritis manusia. Kuasa dan kerelaan-Nya yang besar dapat menyembuhkan semua penyakit serta memulihkan relasi manusia dengan Allah dan sesama. Ini bukan hanya undangan bagi penderita penyakit kritis, tetapi juga bagi orang yang sedang mengalami masa-masa kritis. Mungkin kita merasa sendirian tanpa ada yang peduli. Namun, kebenaran firman hari ini berkata sebaliknya. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Bahkan, Ia telah memberi diri-Nya sehingga yang terkucilkan disambut dalam kerajaan-Nya. Maka, mari kita hampiri takhta kasih karunia Allah. Nikmatilah kesembuhan dan pemulihan dari Dia yang berkuasa dan bersedia! [JMH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |