Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/15 |
|
Minngu, 15 Januari 2006
|
|
Judul: Makan Roti Hidup Persis seperti nenek moyang mereka yang hanya menggerutu, berdebat, dan tidak percaya dalam peristiwa manna demikian juga sikap orang-orang Yahudi ini terhadap Yesus. Meski mereka ingin menjadikan-Nya raja dan mengakui Dia sebagai nabi, tetapi sikap dan cara mereka bertanya jauh berbeda dengan pengakuan tersebut. Masalah mereka adalah pernyataan Yesus bahwa Ia adalah roti yang turun dari surga (ayat 41). Apalagi setelah Yesus menyimpulkan ajaran-Nya dengan tantangan agar orang makan daging-Nya yang memberikan hidup (ayat 51). Mereka sudah menikmati roti dan ikan pemberian Tuhan Yesus, namun mereka tidak menerima Tuhan Yesus sebagai anugerah Allah Bapa bagi mereka. Pertanyaan bagaimana yang mereka ajukan menunjukkan bahwa cara berpikir mereka sama seperti Nikodemus dan perempuan Samaria yang terpaku pada hal-hal lahiriah. Tuhan menandaskan lebih jauh siapa sesungguhnya Ia dan apa saja yang Ia akan karuniakan. Ia akan membangkitkan manusia pada akhir zaman. Ini menegaskan otoritas Ilahi-Nya (ayat 47), yang jauh melampaui para nabi yang pernah mendengar Allah sebab Ia sudah melihat Allah (ayat 45-46). Ia bisa memberi hidup kekal, yaitu hidup yang jauh lebih penting dan hakiki daripada hidup sementara yang ditopang oleh makanan jasmani. Daging dan darah Yesus adalah hidup Kristus yang Ia karuniakan untuk menyelamatkan orang yang percaya kepada-Nya (ayat 51). Dengan makan daging dan minum darah Kristus, seseorang menerima karya keselamatan Allah. Dengan makan daging dan minum darah Kristus seseorang masuk dalam persekutuan dengan Allah (ayat 56). Oleh karena itu, keselamatan hanya mungkin diperoleh dan dinikmati orang percaya. Agar beroleh keselamatan seseorang perlu anugerah dari Allah Bapa dan menyambut ajaran-Nya melalui Yesus dengan rendah hati. Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |