Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/01/15 |
|
Senin, 15 Januari 2018 (Minggu ke-2 sesudah Epifania)
|
|
Sungguh benar adanya: jika mau sembuh, maka harus ada keyakinan dalam doa dan obat yang dikonsumsi. Sebab jika tidak, maka semuanya akan sia-sia. Dalam hal berdoa juga demikian adanya, ada orang yang sakit kemudian dilayani dan didoakan, tetapi dalam hatinya tidak percaya akan kuasa doa itu ternyata tidak ada reaksi kesembuhan dalam dirinya. Akan tetapi, jika ia berserah penuh dan meyakini bahwa ada kuasa dalam doa itu terhadap dirinya, maka seketika itu juga akan sembuh. Kemudian didukung dengan memakai obat yang dikonsumsinya juga akan memulihkan kesehatannya, maka kesembuhan itu akan menjadi miliknya. Ada sinergi iman: kondisi atau situasi yang terjadi dan apa yang diinginkan. Pada perikop sebelumnya Yesus berada di Galilea untuk memberitakan Kerjaan Allah. Pada kesempatan lain, Yesus kembali lagi ke Kapernaum, yaitu kota nelayan yang penting, terletak di pantai Utara Danau Galilea. Kota Kapernaum ini terletak di jalur perdagangan utama yang menghubungkan Mesir dan daerah Barat Daya, serta Siria dan daerah Timur Laut. Yesus kembali lagi ke rumah Simon dan Andreas (1). Ia pun memberitakan Firman kepada mereka yang berkumpul di rumah itu. Lalu datanglah orang yang lumpuh dengan digotong empat orang. Namun, mereka terhalang mendekat kepada Yesus karena kerumunan orang pada saat itu. Pulangkah mereka? Tidak. Iman mereka membuat mereka mencari jalan untuk membuka atap, lalu mereka menurunkan tilam sehingga Si Lumpuh dapat bertemu dengan Yesus. Yang pertama dilakukan Yesus bukanlah menyembuhkan penyakit, tetapi mengampuni dosanya. Mengapa? Ada pemahaman masyarakat Yahudi masa itu bahwa penyakit yang diderita merupakan akibat dosa. Yesus memahami hal ini. Setelah menerima pengampunan dosa, maka sakit lumpuhnya disembuhkan. Iman ada dalam diri setiap manusia yang percaya kepada Yesus. Dengan iman kita menjalani kehidupan tanpa ragu dan berserah kepada Tuhan. Iman yang ada dalam diri mendorong kita untuk datang kepada Yesus dan memohon belas kasihan-Nya. [KFT]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |