Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/01/15 |
|
Rabu, 15 Januari 2020 (Minggu ke-1 sesudah Epifania)
|
|
Kegagalan dalam memahami kemesiasan Yesus terjadi semakin besar di kalangan orang Yahudi. Beberapa orang yang menyaksikan pengajaran-Nya di Bait Allah (14-24) menduga apakah para pemimpin Yahudi telah mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus (25-26). Kalaupun benar, apakah ada bukti konkret bahwa Yesus adalah Kristus (27). Gagal paham terjadi di kalangan pemimpin agama. Mereka menyadari kemesiasan Yesus, tetapi menolak-Nya (26). Lebih parah lagi, mereka menyuruh penjaga Bait Allah menangkap Yesus ketika orang banyak mulai percaya bahwa Ia adalah Kristus (32). Tidak hanya itu, mereka juga salah mengerti perkataan Yesus (33-36). Gagal paham dua kelompok ini terjadi karena mereka terarah kepada hal-hal lahiriah dari Yesus. Orang banyak hanya fokus pada asal usul Yesus yang adalah anak tukang kayu (27-28). Para pemimpin agama pun salah memahami perkataan Yesus secara harfiah (35). Alasan lainnya karena mereka tidak mengenal Bapa. Hal itu terlihat dari perkataan Yesus: “...tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal” (28). Hal itu juga terekspresi dari perkataan-Nya kepada para pemuka agama, “...sebab kamu tidak dapat datang ke tempat di mana Aku berada” (34). Hal yang sama masih menjadi alasan pada masa sekarang dari orang-orang yang gagal paham terhadap Yesus. Banyak orang menjadi tidak percaya kepada Yesus karena mata rohani mereka tertutup. Untuk mengenal Yesus, butuh kerendahan hati. Segala upaya akademis untuk memahami Yesus sebagai Mesias akan gagal. Hanya mereka yang membuka hati secara penuh kepada Yesus yang akan memahaminya. Karena itu, kita harus tekun dan serius mempelajari Alkitab secara utuh agar tidak gagal paham memahami Kristus. Alkitab adalah sumber tertinggi dalam memahami Yesus Kristus. Bacalah Alkitab bukan untuk pengetahuan semata, melainkan untuk mengalami pengenalan yang sejati akan Allah. Doa: Beri kami kerendahan hati untuk memahami diri-Mu, ya Yesus. [JPH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |