Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/16 |
|
Senin, 16 Januari 2006
|
|
Judul: Penolakan dan konsekuensinya Pada dasarnya tidak seorang pun manusia berdosa yang dapat menerima pengajaran kebenaran tentang Yesus dengan kekuatan diri sendiri. Kebenaran menelanjangi dosa. Oleh karena itu, manusia membenci dan menolak kebenaran! Hanya berdasarkan kedaulatan Allah dan anugerah-Nya seseorang bisa terbuka menerima kebenaran (ayat 63, 65), sehingga kebenaran itu menyucikan dan menghidupkannya. Pengungkapan Tuhan Yesus akan perlunya makan daging dan minum darah-Nya itu menghasilkan berbagai respons di antara para murid-Nya. Terlihatlah siapa murid sejati. Murid sejati adalah mereka yang dengan rendah hati menerima dan belajar kebenaran dari Allah (band. ayay 45). Reaksi menolak dari banyak murid di ayat 60 membuktikan bahwa mereka bukan murid sejati. Pengajaran keras Tuhan Yesus menjadi "saringan" bagi kesejatian murid. Akibatnya banyak murid yang mengundurkan diri dari mengikut Dia (ayat 66). Bahkan di antara murid-murid terdekat-Nya pun ada murid yang palsu. Dalam keilahian-Nya, Tuhan Yesus tahu siapa dia (ayat 64, 70b-71). Petrus mewakili para murid yang sejati. Perkataan keras Tuhan Yesus diterimanya dengan pernyataan iman (ayat 68-69). Mungkin mereka belum mengerti penuh pengajaran Yesus, tetapi mereka merespons dengan iman. Inilah anugerah atas diri mereka sehingga mampu tetap percaya kepada-Nya. Hanya dengan menerima Tuhan Yesus dan karya-Nya di atas kayu salib, seseorang bisa masuk ke dalam persekutuan hidup dengan Allah Bapa. Di luar Kristus, manusia berdosa tetap tinggal dalam dosa-dosanya sehingga akhirnya ia binasa. Hanya oleh anugerah Allah, kita bisa percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita. Oleh sebab itu, kita yang mendapatkan anugerah keselamatan itu seharusnya dengan giat mengabarkan Injil ke semua orang agar mereka terbuka kepada kebenaran dan diselamatkan. Responsku: _________________________________________________________________ _________________________________________________________________
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |