Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/01/16 |
|
Sabtu, 16 Januari 2021 (Minggu ke-1 sesudah Epifani)
|
|
Yesus memercayakan pengusiran roh-roh jahat dan penyembuhan segala penyakit dan kelemahan kepada murid-murid-Nya (1). Yesus mengutus para murid untuk memberitakan bahwa Kerajaan Surga sudah dekat (7). Yesus meminta kepada para murid untuk bermurah hati ketika melakukan perintah-Nya (8). Yesus meminta para murid untuk memberitakan Kerajaan Surga kepada orang Israel terlebih dahulu. Pemberitaan mereka disertai dengan tanda-tanda kuasa dari Yesus yang melenyapkan kekuasaan si jahat, yaitu menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan mengusir setan-setan. Uniknya, Yesus meminta pemberitaan ini dilakukan dalam kesederhanaan. Pemberitaan yang sangat bergantung pada belas kasihan dan keramahtamahan orang lain (5-12). Orang-orang yang menyambut para murid dengan belas kasihan dan memperlihatkan keramahtamahan inilah yang menerima kabar baik. Sedangkan, yang tidak menyambut mereka, akan menerima penghukuman. Yesus dengan bijak mengingatkan murid-murid bahwa ada orang-orang yang menolak dan menerima mereka. Sebagai murid Yesus pada masa kini, kita adalah pemberita Injil Kerajaan Surga dengan konteks masa kini. Allah menghendaki agar kita menjadi orang yang sederhana. Kita membuka diri menerima belas kasih dan merasakan ramah-tamah dari orang-orang yang kita layani. Kita dilatih menjadi rendah hati dan tidak sombong. Keramahtamahan memberi ruang perjumpaan antara yang melayani dengan yang dilayani. Di dalam ruang perjumpaan tersebut, kita tidak boleh merasa lebih tinggi dan lebih mengerti kebenaran. Kita tidak boleh menjadi sombong. Dengan rela hati menerima belas kasih, kita dapat terus belajar rendah hati dan tidak sombong. Dengan terus belajar menyampaikan kabar baik dengan ramah-tamah, diri kita dan orang-orang yang kita layani menjadi terberkati. Mari kita memohon penyertaan Tuhan dalam setiap aktivitas pelayanan kita di mana pun. [JHN] Baca Gali Alkitab 3 Matius menceritakan perihal Tuhan Yesus memanggil para murid-Nya untuk datang dan berkumpul bersama-Nya karena Dia hendak mengutus mereka. Ada dua konteks pengutusan para murid di dalam cerita Injil. Pertama, berhubungan dengan pengutusan 12 murid (bdk. Mrk. 6:7-13; Luk. 9:1-6). Kedua, ditujukan kepada 70 murid (bdk. Luk. 10:1-12). Matius menyebut kumpulan murid-murid Tuhan Yesus "keduabelas murid" sebagai lambang "Israel yang baru". Mereka oleh Matius disebut rasul, yang secara harfiah artinya "yang diutus". Orang yang memperoleh sebutan ini mempunyai kuasa untuk bertindak atas nama yang mengutus dirinya. Karena para rasul diutus oleh Tuhan Yesus, maka mereka bertindak atas nama-Nya. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |