Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/01/16 |
|
Senin, 16 Januari 2023 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)
|
|
Seorang prajurit pasti memperlengkapi dirinya dengan senjata dan tameng sebelum maju berperang. Latihan fisik dan mental pun sudah menjadi "makanan" sehari-hari. Karena itu, ketika ia berada di medan peperangan, ia sudah dalam keadaan siap. Yoram, raja Israel, mengajak raja Edom dan raja Yehuda berperang bersamanya untuk menghadapi pemberontakan raja Moab. Namun, setelah ia berkeliling menempuh tujuh hari perjalanan, ia menghadapi kesulitan karena tidak mendapatkan air untuk para tentara dan hewan yang mengikuti mereka. Raja Yoram menyadari bahwa pasukannya tidak akan bisa bertahan bila pasukan raja Moab datang menyerbu, dan allah lain yang selama ini disembahnya tidak dapat menolongnya. Keadaan genting membuat mereka terpaksa meminta pertolongan kepada Elisa (11-12). Awalnya Elisa menolak karena tahu bahwa allah yang Yoram sembah adalah berhala dan Yoram menduakan Tuhan, Allah Israel. Elisa menyuruhnya untuk pergi meminta pertolongan kepada allah lain yang mereka sembah (13). Karena dilihatnya ada Yosafat bersama mereka, akhirnya Elisa ingin menunjukkan kepada ketiga raja itu bahwa Allah Israellah yang berkuasa. Elisa menyuruh mereka menjemput pemetik kecapi (15). Maksudnya, supaya memainkan kidung-kidung untuk mempersiapkan hatinya mendengarkan firman Tuhan. Ketika pujian dikumandangkan, kuasa Allah melingkupi Elisa. Ia pun memberitahukan strategi perang untuk menghadapi Moab. Karena itulah, mereka berhasil mengalahkan Moab. Peperangan atau keadaan terdesak apa yang sedang kita alami sekarang? Apa pun itu, apa respons pertama kita? Apakah kita seperti Raja Yoram: setelah terdesak, baru mencari bantuan? Atau, apakah kita malah mengandalkan kekuatan sendiri? Marilah kita andalkan Tuhan setiap waktu. Tuhan pasti menolong umat-Nya. Jangan datang hanya jika berada dalam keadaan terdesak saja, sebab Tuhan ingin kita datang kepada-Nya setiap saat, dan dalam segala keadaan yang kita alami, agar kita memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. [SLM]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |