Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/18 |
|
Minggu, 18 Januari 2015
|
|
Judul: Sikap terpuji raja menghadapi musuh Walaupun tertekan, dan seolah Tuhan tidak atau belum menolongnya, Daud tetap percaya kepada Tuhan dan yakin bahwa pada waktu-Nya pertolongan akan datang (4). Mungkin Daud teringat jauh pada masa Saul menjadi raja. Saat itu, Daudlah yang sedang dikejar-kejar raja Saul. Beberapa kali Daud mendapat kesempatan membunuh Saul, namun ia tidak melakukannya. Daud tidak menjamah Saul karena ia seorang yang diurapi Tuhan. Kini, saat ia dikejar Absalom, Daud menyerahkan kekhawatirannya kepada Tuhan. Ia percaya, sebagai seorang yang diurapi Tuhan, Tuhan pasti menjaganya dari para musuh (6-7). Daud bahkan berani meminta pertolongan Tuhan agar Ia mengalahkan para musuhnya (8). Permohonan Daud ini bukan semata-mata untuk keselamatan pribadinya, melainkan untuk bangsanya (9). Apa jadinya kalau musuh berhasil menguasai takhta atas Israel? Tentu rakyat juga yang sengsara dipimpin raja yang ambisius dan kejam tersebut. Tidak salah memang Tuhan memilih Mesias dari keturunan Daud. Karena Daud digambarkan sebagai raja yang peduli kepada rakyat-Nya. Menghadapi masalah serumit ini, yang menjadi perhatian utama bukan keselamatan diri, melainkan rakyatnya. Kiranya, kita bisa meneladani Daud melalui mazmur ini. Yaitu, percaya penuh kepada pemeliharaan Tuhan, dan selalu memperhatikan kepentingan orang-orang dipercayakan Tuhan untuk kita layani! Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |