Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/01/18 |
|
Senin, 18 Januari 2016
|
|
Judul: Menolak Roh Kudus Yesus mengetahui apa yang dipikirkan para ahli Taurat. Ia menjawab mereka dengan perumpamaan yang sifatnya retoris, yaitu bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis? (23). Hal itu akan membuat kerajaan mereka terpecah-pecah dan tidak bertahan (24). Hal ini sama dengan sebuah rumah tangga, jika terpecah-pecah, maka rumah tangga itu tidak akan bertahan (25). Demikianlah pula dengan Iblis, jikalau ia memberontak, maka ia akan terbagi-bagi, tidak bertahan, dan hancur (26). Para ahli Taurat tidak percaya akan mukjizat yang dilakukan Yesus. Mereka meyakini bahwa hanya Allah dan orang-orang pilihan-Nya yang dapat melakukan mukjizat seperti nabi Allah. Mereka menyangkal kuasa yang Yesus miliki. Mereka tidak percaya bahwa Yesus melakukan mukjizat dengan kuasa Roh Kudus. Karena itu, Yesus memberi peringatan bahwa semua dosa dan penghujatan terhadap anak-anak manusia dapat diampuni (28). Tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus akan binasa (29). Kita tidak boleh menolak Roh kudus, apalagi menghujat- Nya. Banyak mukjizat yang kita terima dari dari Tuhan adalah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang memberi pengertian kepada kita. Tanpa Roh Kudus kita tidak dapat memiliki pengenalan akan Allah yang benar di dalam Kristus. [JH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |