Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/01/20 |
|
Sabtu, 20 Januari 2007
|
|
Judul: Dengar firman dan lakukan! Seorang guru pasti berkeinginan membagi ilmu yang dimilikinya dengan murid yang dia ajar. Untuk itu ia akan mencari cara terbaik agar muridnya dapat memahami pelajaran yang dia berikan. Begitu pula dengan Yesus, Sang Guru. Banyak cara yang Dia pakai untuk menolong para murid memahami kebenaran. Misalnya dengan memakai perumpamaan. Perumpamaan, dalam pengajaran-Nya, tidak dimaksudkan-Nya untuk menjadi tudung yang menyembunyikan terang. Sebaliknya, justru seperti tiang tempat menggantungkan lampu supaya terangnya bisa bersinar semakin luas. (16) Walaupun bagi sebagian orang, pengajaran Yesus sulit dimengerti tetapi itu bukan karena perumpamaan yang dipakai Yesus, melainkan karena mereka tidak memiliki pengertian. Memang ada kemungkinan bahwa kebenaran itu suatu saat tersembunyi dan orang tidak dapat memahaminya, namun akan ada masanya kebenaran itu disingkapkan (17). Dalam menantikan masa itu, hendaknya orang belajar memahami kebenaran sebaik-baiknya dan hidup di atas kebenaran itu. Karena jika orang menerima dan melakukan kebenaran maka Tuhan akan menyatakan kebenaran lebih banyak lagi kepada orang tersebut. Ia menghargai orang yang demikian karena dianggap memiliki pertalian dengan-Nya (21). Sebaliknya, jika orang tidak mendasarkan hidup di atas kebenaran maka orang itu akan kehilangan kepekaan dan kebutuhan akan kebenaran. Bila demikian yang terjadi maka iman pun tidak akan bertumbuh! Tentu gambaran pertamalah yang kita inginkan terjadi dalam kehidupan kita, yakni menjadi orang yang dihargai Tuhan. Namun untuk menjadi seperti itu, tidak cukup hanya dengan melakukan aktivitas rohani. Kita perlu memiliki hati yang reseptif, yaitu hati yang terbuka dan tanggap. Camkan: Apa gunanya berdoa dan membaca firman Tuhan berjam-jam kalau tidak memiliki hati terbuka terhadap suara Tuhan? Mendengar firman saja tidak cukup! Perlu ketaatan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |