Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2010/01/20 |
|
Rabu, 20 Januari 2010
|
|
Judul: Mengikut Yesus Jawaban Yesus memberikan prinsip dalam menjadi murid Kristus sesungguhnya. Pertama, ia harus menyadari bahwa mengikut Yesus berarti menyerahkan kendali hidup kepada-Nya. Ia harus siap mengalami apa yang Sang Guru alami, termasuk penderitaan dan penolakan. Ia harus siap menyangkal diri. Kedua, mengikut Yesus berarti menomorsatukan diri-Nya. Itulah maksud Yesus dengan ucapan, biarlah orang mati mengubur orang mati (ayat 22). Orang yang mati secara rohani akan terjebak dengan perkara duniawi. Hanya orang yang rohaninya sudah dihidupkan yang dapat membuat komitmen untuk mengikut Dia sepenuhnya. Panggilan Tuhan ini juga menuntut jawaban sekarang, bukan nanti, karena kesempatan belum tentu akan ada lagi! Di perikop inilah pertama kali Yesus menyebut diri-Nya, Anak Manusia (ayat 20). Apa makna gelar ini? Apa kaitannya dengan komitmen mengikut Yesus? Salah satu alasan adalah gelar ini bersih dari konotasi politik, tidak seperti gelar Mesias. Artinya, dengan menyebut diri Anak Manusia, Yesus mengingatkan para murid-Nya, atau calon murid-Nya agar jangan terjebak dengan tujuan keliru, mengikut Dia demi popularitas atau alasan-alasan duniawi apa pun. Mengikut Yesus haruslah dimotivasi dengan keinginan ambil bagian dalam rencana Yesus menegakkan kerajaan Allah di muka bumi ini. Itu berarti memberitakan Injil, dan menyaksikan Kristus lewat hidup kemuridan!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |