Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2014/01/21 |
|
Selasa, 21 Januari 2014
|
|
Judul: Bersediakah seperti Yesus? Tindakan para pemimpin agama sebenarnya aneh. Keanehan pertama, pria yang menjadi pasangan zina wanita itu tidak disertakan. Saksi yang menguatkan tuduhan juga tak ada. Keanehan kedua, di dalam tradisi Yahudi, wanita yang disebut berzina adalah yang sudah menikah dan terlibat hubungan seksual dengan pria yang belum menikah. Jika si wanita sudah menikah, hukumannya adalah cerai, bukan dirajam. Itu pun jika si suami menghendakinya. Jika perempuan itu belum menikah, maka ia dan pasangan zinanya sama-sama dihukum (bdk. Im. 20:10; Ul. 22:22). Keanehan ketiga, jika ada pengaduan suami, perempuan itu seharusnya dibawa kepada imam, bukan kepada Yesus. Perkataan para pemimpin agama mengandung muatan politis, sebab mereka bertanya karena ingin menjebak Yesus: jika mematuhi hukum Musa berarti Yesus melawan hukum Romawi, sebab yang berhak menjatuhkan hukum mati saat itu hanya pemerintah Romawi. Namun kalau Yesus membebaskan wanita itu, berarti Ia menolak hukum Musa yang sangat dihormati orang Yahudi. Jadi perempuan itu sengaja dijadikan korban untuk kepentingan politik para pemuka agama (6a). Namun tanggapan Yesus, "Barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu" (7), membuat para pemuka agama mati kutu (9). Meski membebaskan wanita itu dari hukuman rajam, Yesus tidak membenarkan perilakunya. Di sisi lain, jawaban Yesus adalah penolakan terhadap hukum/tradisi yang menjadikan perempuan sebagai kambing hitam atas masalah sosial. Yesus menentang hukum/tradisi apa pun yang melegitimasi kekerasan terhadap perempuan. Bersediakah Anda bersikap seperti Yesus? Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |