Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/01/21 |
|
Kamis, 21 Januari 2016
|
|
Judul: Anugerah untuk Mengerti Ketika Yesus tidak bersama- sama orang banyak, murid-murid datang menanyakan makna perumpamaan seorang penabur kepada-Nya (10). Ternyata, dua belas murid Yesus diberi anugerah untuk mengerti rahasia Kerajaan Allah. Artinya, Allah menyingkapkan keinginan-Nya, rencana-Nya, dan cara kerja Kerajaan Allah kepada murid- murid Yesus. Tetapi rahasia ini tidak akan disingkapkan kepada orang-orang yang menolak untuk percaya (11). Mereka yang memilih untuk mengeraskan hati dibiarkan dalam kekerasannya sehingga tidak mungkin bertobat (12). Ini merupakan sebuah penghukuman. Yesus menegur para murid- Nya yang seharusnya sudah mengerti hal tersebut. Karena, ini bukan pertama kalinya mereka mendengar perumpamaan itu (13). Selanjutnya, ada penjelasan bahwa penabur itu menyampaikan firman. Pendengarnya ada 4 tipe manusia, antara lain: ada yang mendengar tetapi Iblis mengambil Firman itu; ada yang mendengar dan bersukacita tetapi murtad ketika ada penganiayaan dan penindasan; ada yang mendengar tetapi Firman itu terhimpit oleh kekuatiran dan keinginan; ada yang mendengar dan menyambut Firman lalu berbuah hingga seratus kali lipat (15-20). Di sini, Yesus mengajarkan bahwa kesempatan untuk mendengar dan memahami Firman-Nya adalah anugerah yang tidak dapat diterima oleh semua orang. Ia akan membiarkan orang yang mengeraskan hati terhadap firman-Nya. Kesempatan pertobatan untuk mereka tidak lagi diberikan, mereka dibiarkan dalam kekerasan hatinya. Melalui mendengar firman Allah, seseorang dapat bertumbuh dalam pengenalan akan Allah secara benar dan berbuah dalam iman. Dengan demikian, orang tersebut tidak mudah digoyahkan oleh kekuatiran dunia, tipu daya kekayaan, dan pelbagai keinginan lahiriah. Mengerti rahasia Kerajaan Allah adalah anugerah. Karena itu, hasilkan buah kebajikan dalam Kristus. [JH]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |