Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/01/21 |
|
Sabtu, 21 Januari 2023 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)
|
|
Naaman adalah seorang yang terpandang dan sangat dikasihi oleh tuannya. Ia adalah seorang pahlawan yang memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi, di balik segala kehebatannya ia mempunyai satu kelemahan, yaitu ia sakit kusta. Ini adalah penyakit sangat menular yang dapat membuat dirinya dikucilkan dan bahkan bisa mengancam nyawanya. Walaupun Naaman adalah seorang panglima besar, ia memiliki kerendahan hati. Ia mau mendengarkan saran dari pelayan istrinya untuk pergi ke Israel dan menemui nabi yang tentu dapat menyembuhkan penyakitnya (2-3). Ia percaya dan tidak memandang remeh informasi tersebut, padahal datangnya dari seorang pelayan. Kerendahan hatinya juga terlihat saat ia berada di rumah Elisa. Saat itu Elisa tidak keluar untuk menemui dan menyambut kedatangan Naaman. Ia hanya menyuruh seorang utusannya untuk menyampaikan pesan kepada Naaman(10). Lalu, kerendahan hati Naaman benar-benar sangat diuji lewat jalan yang harus ia tempuh agar mendapatkan kesembuhan. Elisa menyuruhnya untuk membenamkan diri di Sungai Yordan sebanyak tujuh kali. Mengapa harus Sungai Yordan, padahal lebih banyak sungai yang airnya lebih baik? Ia berpikir mungkin Elisa tidak tahu siapa dirinya? Hal ini tentu saja tidak membuatnya bergegas pergi dengan panas hati. Namun, kembali dengan kerendahan hatinya, ia mendengarkan nasihat dari para pegawainya. Naaman pun pergi mandi di Sungai Yordan dan pada akhirnya ia pun menjadi sembuh. Sebagai seorang panglima besar, tentu saja ada banyak hal yang dapat membuat Naaman menjadi tinggi hati. Namun, ia lebih memilih untuk rendah hati. Karena itu, akhirnya ia menjadi sembuh dan dapat mengenal Allah Israel. Dalam perjalanan kehidupan pun dibutuhkan kerendahan hati agar kita dapat menjalani setiap proses pembentukan dari Tuhan. Dengan sikap yang benar kita dapat mendengarkan setiap teguran dan menaati segala perintah-Nya. Milikilah kerendahan hati seperti Naaman agar kita dapat selalu berkenan di hati Tuhan. [SLM] Baca Gali Alkitab 3 Allah peduli kepada manusia atas segala keadaan yang mereka alami. Ia tidak menganggap remeh kesusahan-kesusahan kita sebagai manusia. Orang lain mungkin tidak terlalu peduli dengan pergumulan kita karena bagi mereka itu hanyalah perkara biasa. Tetapi, bagi kita yang menghadapinya, itu adalah perkara serius. Allah pun serius dan peduli dengan apa yang kita sedang hadapi. Kepedulian Allah itu Dia tunjukkan dengan mendatangkan bantuan atau pertolongan melalui apa saja dan siapa saja. Apa saja yang Anda baca? Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda? Apa respons Anda? Pokok Doa:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |