Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/01/22 |
|
Sabtu, 22 Januari 2011
|
|
Judul: Kesadaran iman Orang nonYahudi pertama yang beriman kepada Yesus, dalam injil Lukas, adalah seorang perwira Kapernaum. Sebelumnya ia memang seorang simpatisan Yahudi. Ini terbukti dari dukungannya terhadap pembangunan rumah ibadat Yahudi (5). Tampaknya ia mendengar juga tentang Yesus dan kuasa-Nya. Lalu imannya lahir dan muncullah pengharapan ketika ia harus menghadapi hambanya yang sakit. Namun tidak seperti pejabat tinggi yang pada umumnya senantiasa ingin diprioritaskan, ia menganggap diri sebagai orang yang tidak layak menemui Yesus. Ia sadar benar bahwa dirinya bukanlah orang Yahudi. Karena itu melalui beberapa tua-tua Yahudi, sang perwira mengajukan permohonan (3). Ya permohonan, bukan perintah, walau ia seorang perwira. Sadar akan kerendahan dirinya di hadapan Yesus, ia merasa tak layak bila Yesus harus datang ke rumahnya. Namun sebagai seorang perwira, ia tahu benar arti sebuah otoritas. Pengenalan dan imannya pada Yesus membuat ia paham bahwa Yesus memiliki otoritas atas penyakit, seperti dirinya memiliki otoritas atas para bawahannya. Dengan otoritas yang ada pada dirinya, ia bisa memerintah bawahannya. Maka ia yakin pula bahwa dengan otoritas yang ada pada Yesus, maka tanpa perlu repot-repot mendatangi rumahnya, Yesus dapat menyembuhkan hambanya hanya dengan berfirman. Betapa dalamnya iman sang perwira kepada Yesus, dan betapa dalam pemahamannya akan kuasa Dia. Seolah ia sudah lama mengenal Yesus. Sudah berapa lama Anda kenal Yesus? Sudah seberapa dalam iman Anda kepada Dia? Coba ingat, mana yang lebih sering muncul ketika Anda bermasalah: keyakinan bahwa Tuhan pasti berkarya atau justru sebaliknya? Kiranya Tuhan menolong kita untuk menjalani masalah hidup dengan iman bahwa Dia berkuasa dan bersedia menolong kita.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |