Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2009/01/23 |
|
Jumat, 23 Januari 2009
|
|
Judul: Supaya nama-Ku dimasyhurkan Pertama, tulah ketujuh secara khusus ditujukan kepada Firaun dan pegawai-pegawainya serta rakyat Mesir, agar mereka mengetahui bahwa "tidak ada yang seperti Aku di seluruh bumi" (ayat 14). Seharusnya lewat rangkaian tulah terdahulu, Firaun sudah mempelajari hal itu. Apalagi melihat bahwa tanah Gosyen, tempat tinggal umat Israel, sama sekali tidak terkena tulah itu (ayat 26). Namun kekerasan hati membuat Firaun tegar tengkuk. Kedua, walau Tuhan bisa saja memusnahkan semua orang Mesir dengan penyakit sampar, Tuhan tidak melakukannya. Ia sengaja menambahi tulah-tulah se-belumnya dengan tulah yang semakin dahsyat. Tujuan Tuhan adalah untuk memperagakan kekuatan-Nya dan agar nama-Nya masyhur di seluruh bumi (ayat 16). Ketiga, Tuhan masih memberi kesempatan untuk bertobat. Ia mengingatkan bahwa pegawai Firaun yang mau percaya akan peringatan-Nya, dapat menghindarkan ternak mereka dari kebinasaan akibat tulah ketujuh ini (ayat 20). Di sini terlihat sekali lagi bahwa kemarahan Tuhan bukan bermaksud membinasakan, tetapi mendorong orang pada pertobatan. Keempat, bukan hanya turunnya tulah yang menyatakan siapa Allah, tetapi ber-hentinya tulah pun membuktikan bahwa Allah yang dahsyat itu adalah pemilik bumi. Dia memegang kendali penuh atas alam semesta ini (ayat 29). Melalui tulah ini sebenarnya kita belajar kemurahan Tuhan. Walaupun Firaun sudah ada di bawah penghakiman Allah karena kekerasan hatinya, tetapi masih ada kesempatan yang diberikan bagi umat Mesir agar tidak ikut dihukum (ayat 20). Berita Injil harus tegas dan lugas: siapa yang menolak anugerah Allah, pasti menerima keadilan-Nya. Namun doa agar pertobatan terjadi tidak pernah boleh ber-henti selama kesempatan untuk itu masih diberikan.
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |