Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/01/23 |
|
Jumat, 23 Januari 2015
|
|
Judul: Yesus menerima orang berdosa Namun kisahnya menjadi berbeda ketika seorang perempuan yang dikenal berdosa, datang ke perjamuan makan itu (37). Ia tidak berkata apa-apa, tetapi tindakannya bermakna lebih dari beribu kata. Mungkin orang yang ada di situ melihat dengan pandangan ngeri ketika perempuan berdosa itu mendekati Yesus. Dan mata semakin terbelalak ketika perempuan itu menangis di kaki Yesus, menyeka kaki Yesus dengan rambutnya, mencium kaki Yesus, dan meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi yang dia bawa (38). Karena Yesus mendiamkan perempuan berdosa itu bertindak demikian, Simon mengira bahwa Yesus tidak tahu siapa sesungguhnya perempuan itu. Bila tidak tahu, tentu Dia bukan nabi. Membaca pikiran Simon, Yesus pun menyampaikan perumpamaan tentang dua orang yang berhutang, lalu karena tidak sanggup membayar maka hutang kedua orang itu pun dihapuskan (40-43). Keduanya tentu berterima kasih kepada orang yang memiutangi mereka, tetapi rasa terima kasih yang lebih besar tentu akan datang dari orang yang hutangnya lebih besar. Ketika Allah mengampuni seorang yang berdosa besar maka orang itu pun akan memiliki rasa syukur yang sangat besar. Namun Yesus bukan sedang berkata bahwa tindakan perempuan itulah yang menyelamatkan dia. Melainkan kasih dan pengampunanlah yang membuat perempuan itu merasa diterima Allah sehingga membuat dia bertindak demikian. Jadi imanlah yang mengarahkan tindakannya (50). Yesus tahu bahwa seorang pendosa dapat berubah bila ia mau menerima kasih Allah. Bapa di surga pun bersedia mengampuni dosa bila pendosa mau berbalik kepada-Nya. Maka jangan simpan-simpan dosa-dosa Anda, sebesar apapun. Terbukalah pada Allah dan mintalah pengampunan-Nya, niscaya Ia mengampuni Anda. Lalu nyatakanlah syukur Anda. Diskusi renungan ini di Facebook:
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |