Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2006/01/24 |
|
Selasa, 24 Januari 2006
|
|
Judul: Jangan tolak kebenaran! Perkataan Yesus adalah kebenaran, sehingga banyak orang percaya kepada-Nya (ayat 30). Namun, kepercayaan mereka baru sebatas pengetahuan dan belum ada komitmen. Jika mereka sungguh percaya dan memercayakan diri kepada Tuhan Yesus barulah mereka merdeka dari dosa (ayat 31-32). Berdasarkan pemahaman fakta jati diri mereka sebagai keturunan Abraham, mereka memprotes ucapan Yesus bahwa mereka perlu kebenaran yang memerdekakan. Sebab meski dijajah Roma mereka tetap merasa merdeka. Namun, yang Yesus maksud adalah penjajahan dosa yang tidak dapat dilawan dengan cara apa pun termasuk dengan keyakinan jati diri. Dosa membuat siapa pun tak terkecuali orang Yahudi sejati menjadi terasing dari Allah (ayat 35: tidak tinggal di dalam rumah). Hanya Yesus yang dapat memberi mereka hubungan serasi dengan Allah dan menjadikan mereka anak-anak Abraham (ayat 36). Bukti bahwa mereka belum sungguh-sungguh percaya kepada Yesus adalah mereka masih mengerjakan pekerjaan-pekerjaan "bapa" mereka (ayat 38). Mereka hendak membunuh Yesus (ayat 37). Itu bukan pekerjaan kebenaran melainkan pekerjaan dosa (ayat 39-40). Mereka bukan anak-anak Allah karena kasih Allah tidak ada pada mereka (ayat 42-43). Jika mereka anak Allah, mereka pasti mengasihi Allah dan mengasihi Yesus. Faktanya mereka memiliki tanda-tanda pekerjaan Iblis, yaitu kebencian, hasrat membunuh, dan mendustai diri sendiri (ayat 44-46). Mereka adalah anak-anak Iblis. Terlebih lagi, sesudah Yesus membukakan semua fakta ini mereka tetap tidak percaya dan tidak mendengarkan firman-Nya (ayat 46-49). Menjadi Kristen berarti harus memercayakan diri penuh kepada Yesus yang diutus Allah untuk memerdekakan kita dari dosa. Berkeras pada keinginan, pengertian, dan cara kita sendiri membuktikan kita masih menjadi hamba dosa, milik Iblis. Siapa menjadi milik Yesus, pasti mengasihi Allah dan Yesus serta mau taat pada firman-Nya. Renungkan: Siapakah "bapa" Anda sesungguhnya, Allah atau Iblis, akan tampak dari perbuatan-perbuatan Anda!
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |