Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/01/24 |
|
Rabu, 24 Januari 2018 (Minggu ke-3 sesudah Epifania)
|
|
Yesus menggunakan dengan baik setiap kesempatan untuk mengajar Kerajaan Allah. Tempat dan metode selalu diperhatikannya dengan baik agar tetap dapat menyampaikan pengajaran kepada banyak orang. Di tepi danau Yesus mengajarkan suatu perumpamaan tentang bagaimana firman Allah dapat bertumbuh. Yesus menggunakan perumpamaan tentang tempat tumbuh benih yang ditabur. Pinggir jalan, tanah berbatu, semak duri, dan tanah yang baik. Firman yang ditabur harus menghasilkan buah yang banyak. Yesus menggambarkan melalui perumpamaan bagaimana firman Allah dapat diterima oleh pendengarnya. Ada empat tempat yang menggambarkan apakah firman Allah dapat bertumbuh di dalam diri pendengarnya. Penabur menaburkan benih merupakan perumpamaan firman Allah yang diberitakan. Ada Benih yang jatuh di pinggir jalan kemudian dimakan burung (4). Orang menerima firman Allah tetapi tidak diperhatikan dengan baik. Firman itu hanya didengar, tetapi tidak dilakukan dalam kehidupannya(15). Masuk ke telinga kiri, langsung keluar melalui telinga kanan. Sebagian benih jatuh di tanah berbatu (5). Firman yang didengar hanya diterima sebatas pengetahuan, tidak dipahami dan berakar dalam dirinya sehingga dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik (17). Benih yang digambarkan jatuh di tengah semak duri adalah orang yang mendengar firman Allah, tetapi tidak sungguh-sungguh memercayai kebenarannya. Ketakutan, kekhawatiran, dan hal duniawi lebih berkembang dalam dirinya. Kuasa Firman Allah tidak digunakan untuk menguatkan dirinya. Benih yang jatuh di tanah yang baik merupakan gambaran bahwa firman Allah yang diberitakan diterima dengan baik lalu disimpan dalam hati orang yang mendengarnya (8). Firman itu akhirnya menghasilkan buah yang baik yaitu kehidupan yang lebih baik (20). Marilah kita berdoa agar Allah membuat kita memahami kebenaran-Nya dan menuntun setiap perbuatan keseharian kita sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan kata lain, siapkah kita menjadi tanah yang baik? [JS]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |