Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/01/25 |
|
Rabu, 25 Januari 2017 (Minggu ke-3 sesudah Epifania)
|
|
Iman kepada Yesus menjadi jalan kehidupan dan kesembuhan. Beralih dari kematian dan penderitaan karena sakit, tindakan iman dengan datang kepada Yesus membawa keselamatan. Kisah kepala rumah ibadat dan seorang perempuan yang sakit pendarahan dua belas tahun lamanya menunjukkan betapa Yesus berkuasa atas penyakit dan kematian. Iman kepada Yesus dinyatakan oleh kepala rumah ibadat yang datang menyembah dan memohon belas kasihan Yesus untuk menghidupkan anaknya yang mati. Sesampai di rumah tersebut, suasana berkabung diubah Yesus menjadi sukacita (bdk. Yes. 61:1-3). Iman yang sama juga terlihat dari kisah perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun lamanya. Berdasarkan ajaran agama Yahudi, perempuan ini tahu penyakitnya menyebabkan kenajisan bagi orang lain jika berada bersama-sama, apalagi menyentuh orang lain (Im. 15:25-33). Keyakinannya atas kuasa Yesus yang membuat dirinya berani menjamah jumbai jubah Yesus. Di sini, jumbai jubah adalah tanda orang bagi Yahudi yang siap bersembahyang. Yesus tidak hanya menyembuhkan penyakitnya, tetapi juga menahirkannya. Iman menuntun seseorang kepada sebuah tindakan konkret. Seperti kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan mengalami kebuntuan atas persoalan hidup mereka. Di tengah-tengah kondisi yang pelik, mereka memilih mencari, berharap, dan beriman kepada Yesus. Mereka percaya bahwa Yesus adalah satu-satunya solusi yang dapat memberikan pengharapan kepada mereka. Problem kehidupan dapat menyebabkan seseorang kehilangan iman kepada Allah. Kita lupa bahwa Allah dalam Kristus mampu membawa kita keluar dari permasalahan yang ada, asalkan kita datang memohon dan berserah diri kepada Tuhan. Tindakan iman seperti apa yang harus kita lakukan di tengah persoalan hidup yang menghimpit? Berserah kepada Allah karena pertolongan-Nya tersedia bagi mereka yang mencari wajah-Nya. [YTP]
Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |